Covid-19

Luhut: Ibarat Perang, PeduliLindungi Itu Senjata Canggih

Antara — Asumsi.co

featured image
Humas Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan konsistensi penggunaan QR Code PeduliLindungi untuk perlindungan masyarakat Indonesia. Pasalnya, Luhut melihat kedisiplinan pemakaian aplikasi PeduliLindungi mulai menurun seiring menurunnya jumlah kasus positif.

“Kalau saya ibaratkan dengan kondisi perang dengan PeduliLindungi kita sudah punya senjata canggih untuk mencegah kasus kembali meningkat. Namun, senjata yang paling canggih sekalipun tidak akan efektif jika tidak digunakan dengan baik,” kata Luhut dalam webinar di Jakarta, dikutip dari Antara.

Kenapa PeduliLindungi penting: Luhut mengatakan PeduliLindungi menjadi bagian integral dari strategi penanganan pandemi Covid-19, untuk menjaga kasus tetap pada tingkat yang rendah meski mobilitas aktivitas masyarakat sudah sangat meningkat tajam.

Berkembang pesat: Luhut mengakui pada awal penerapannya, PeduliLindungi memang masih mengalami masalah. Namun, kini perkembangannya sudah semakin pesat. Luhut mengklaim dalam tiga setengah bulan PeduliLindungi telah digunakan lebih dari 170 juta kali dengan penggunaan harian mencapai lebih dari 3 juta kali.

Produk anak bangsa: Hal yang paling dibanggakan Luhut dari aplikasi PeduliLindungi adalah aplikasi tersebut sepenuhnya dikembangkan oleh anak-anak muda Indonesia. Aplikasi PeduliLindungi kini juga sudah terintegrasi dengan aplikasi lainnya mulai dari taksi online hingga platform e-commerce. Kementerian Kesehatan juga mengintegrasikan PeduliLindungi dengan berbagai aplikasi yang serupa di negara lainnya.

Penurunan jumlah kasus: Menurut data yang dipaparkan Luhut, dalam 10 hari terakhir jumlah kasus harian nasional mampu dijaga di bawah kisaran 500 kasus per hari dan angka kematian juga menurun drastis. Namun, Luhut meminta masyarakat tidak lengah dan hati-hati karena saat ini kasus dunia kembali meningkat, khususnya pada periode Natal dan Tahun Baru tidak terjadi.

“Jika nanti persiapan perayaan Natal dan Tahun Baru dilakukan tindakan-tindakan oleh pemerintah untuk membatasi kegiatan-kegiatan kita, saya mohon masyarakat paham supaya kuartal I tahun depan kondisi bisa lebih baik,” ucap Luhut.

Baca Juga:

Share: Luhut: Ibarat Perang, PeduliLindungi Itu Senjata Canggih