Situasi antara Rusia dan Ukraina kembali menyentuh titik didih. Kini Ukraina disebut segera membentuk ‘Brigade Badai’ untuk operasi serangan balasan ke Rusia. Apa itu Brigade Badai?
Kementerian Dalam Negeri Ukraina Ihor Klymenko menjelaskan kepada The Guardian Brigade Badai akan diisi 40 ribu tentara. Mereka biasanya direkrut dari kalangan warga yang dipersenjatai dan melewati serangkaian pelatihan.
Menurut rencana Brigade Badai akan mendukung operasi serangan bersama pasukan Ukraina lain dalam waktu dua atau tiga pekan. Meski begitu banyak yang skeptis terhadap keberhasilan rencana ini.
Dalam beberapa waktu belakangan, kesediaan warga Ukraina untuk turut tempur makin menurun, ketika peperangan telah berlangsung selama 15 bulan. Perang kedua negara terus sengit tanpa menunjukkan tanda-tanda penyelesaian.
Ukraina bagian timur masih jadi bagian paling panas, terutama di Bakhmut, tempat pasukan Ukraina bertahan dari serangan Rusia setahun belakangan. Jumlah korban pun menunjukkan seberapa sengit pertempuran ini.
Dalam lima bulan belakangan, Amerika Serikat (AS) memperkirakan sekitar 20 ribu tentara Rusia tewas dengan 80 ribu lainnya luka-luka. Semua kekalahan itu terjadi di Bakhmut.
Meski begitu Rusia membantah angka tersebut. Rusia menganggap angka itu sengaja dilambungkan karena AS tak bisa benar-benar mendapatkan data yang valid terkait jumlah korban.
Sumber data lain dari dokumen pertahanan AS yang bocor pada Februari lalu mencatat 15.500 hingga 17.500 tentara Ukraina tewas sepanjang peperangan.
Baca Juga:
Putin Pecat Jenderal Rusia Brutal Berjuluk “Tukang Jagal”
Paus Fransiskus Sebut Vatikan Jalankan Misi Rahasia di Ukraina
Mantan PM Jepang: Putin Kemungkinan Bakal Gunakan Nuklir di Ukraina