Covid-19

Waspada Kenaikan Kasus di Akhir Tahun, Kemenkes Ancam Tarik Rem Darurat

Admin — Asumsi.co

featured image
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Jelang liburan akhir tahun Natal dan tahun baru, Kementerian Kesehatan meminta masyarakat untuk tetap waspada dan mempertahankan tren penurunan kasus COVID-19. Kemenkes tak ingin pemerintah pusat kembali menginstruksikan pemerintah daerah untuk menarik rem darurat.

“Kepada seluruh masyarakat, mari pertahankan kondisi yang baik ini. Jangan sampai kita harus kembali menarik rem darurat kembali,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam acara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (10/11/2021).

Berkaca dari pengalaman sebelumnya: Nadia menyebut, kewaspadaan perlu ditingkatkan khususnya saat perayaan Natal dan tahun baru (Nataru) periode sebelumnya menyebabkan lonjakan kasus COVID-19.

Nadia mengingatkan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) guna menjaga tren penurunan kasus COVID-19 di Indonesia secara konsisten.

Relaksasi yang bertanggung jawab: Saat ini pemerintah telah berupaya menghidupkan kembali sektor sosial-ekonomi dengan memberikan banyak relaksasi di berbagai daerah. Walau begitu, Kemenkes meningkatan relaksasi itu harus dimanfaatkan secara bertanggung jawab dari tiap individu.

“Kita semua harus selektif memilih kegiatan-kegiatan yang prioritas saja dengan mengedepankan prokes, sehingga tetap bisa sehat dan produktif,” ucap Nadia.

Data vaksin: Per Rabu (20/11/2021) pukul 12:00 WIB, data Kemenkes mencatat setidaknya 127.335.266 orang telah menerima suntikan dosis pertama vaksin COVID-19. Sementara itu, baru 80.954.139 orang yang telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin covid-19 di Indonesia, atau jauh dari 50 persen jumlah penduduk Indonesia.

Nadia mengingatkan, vaksin merupakan salah satu upaya yang dapat memberikan proteksi tambahan bagi individu agar tidak rentan terpapar covid-19. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 ini meminta masyarakat tidak memilih-milih jenis vaksin COVID-19.

Target vaksin: Pemerintah menargetkan target vaksinasi sebanyak 208.265.720 orang. Angka realisasi saat ini baru menyentuh 61,14 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama, sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 38,87 persen.

“Kita bisa akhiri pandemi COVID-19 jika kita bersatu melawan. Vaksin adalah salah satu temuan berharga dunia sains, jadi jangan pernah ragu dan jangan takut untuk ikut vaksinasi,” kata Nadia.

Baca Juga:

Share: Waspada Kenaikan Kasus di Akhir Tahun, Kemenkes Ancam Tarik Rem Darurat