Kesehatan

Bayi Baru Lahir Diduga Jadi Korban Malpraktik di RS Medan

Ray Muhammad — Asumsi.co

featured image
Unsplash/Omar Lopez

Bayi baru lahir di RS Mitra Medika, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, Sumatera Utara diduga menjadi korban malapraktik. Pihak keluarga pun melaporkan rumah sakit yang menangani proses bersalin itu ke polisi.

Kaki Bayi Melepuh: Dugaan malapraktik ini, dirasakan pihak keluarga setelah mengetahui keadaan kaki bayi melepuh, usai pemeriksaan hipoteroid untuk program screening stunting.

Awalnya, ayah dari bayi tersebut, Ibnu Sajaya Hutabarat ditawari perawat untuk mengisi formulir persetujuan atau menolak program pemeriksaan hipoteroid terhadap bayinya yang baru lahir pada Rabu (8/3/2023).

Kala itu, perawat mengatakan kepada sang ayah bahwa tidak ada risiko apa pun terhadap bayi. Pemeriksaan yang dilakukan saat itu, hanya untuk mengambil sampel darah.

“Katanya, program ini bisa dilakukan setelah 2 x 24 jam, atau setelah dua hari kelahiran paling cepat dan paling lama lima hari setelah lahir. Mekanismenya katanya hanya pengambilan sampel darah, seperti cek gula darah dan cek golongan darah,” kata Ibnu saat memberikan pernyataan persnya.

Izin pemeriksaan hipetiroid ini kemudian mendapatkan proses persetujuan pihak keluarga, Kamis (9/3/2023) lalu. Bayi tersebut kemudian menjalani proses pemeriksaan hipoteriod pada Jumat (10/3/2023) silam.

Kondisi Tak Wajar: Namun, setelah selesai, Ibnu dan keluarga terkejut melihat kaki bayinya dibalut kain kasa. Setelah diperiksa, ia mendapati kaki bayinya melepuh.

“Di situ aku panik sekali, pas melihat telapak kaki anak ku berubah berwarna merah darah,” ucap Ibnu.

Melihat kondisi yang tak wajar pada anaknya, Ibnu lalu menanyakan kondisi bayinya ke perawat. Namun tidak mendapatkan jawaban yang tidak memuaskan dari pihak rumah sakit.

Respons Rumah Sakit: Direktur RS Mitra Medika Sjahrial R. Anas mengonfirmasi kondisi bayi dengan kaki melepuh setelah proses pemeriksaan hipoteroid.

Ia mengatakan, setiap bayi memang wajib melakukan pemeriksaan hipoteroid. Adapun proses pertamanya adalah mengompres kaki bayi dengan air hangat.

“Tujuannya agar pembuluh darah bayi dapat berkembang, serta memudahkan penusukan jarum cukup sekali pakai untuk mendapatkan sampel darah,” kata Sjahrial.

Pastikan Bertanggung Jawab: Sjahrial memastikan, terkait yang terjadi pada anak Ibnu sudah menanyakannya kepada perawat yang mengompres bayi.

Perawat menyatakan dirinya telah menggunakan suhu yang tepat untuk mengompres kaki bayi. Dengan begitu, untuk sementara ini, Sjahrial juga belum mengetahui penyebab pasti insiden kaki bayi melepuh.

Namun, ia memastikan pihak rumah sakit akan bertanggung jawab penuh dengan segala kebutuhan bayi usai mengalami kondisi yang mengkhawatirkan tersebut. (Vel)

Share: Bayi Baru Lahir Diduga Jadi Korban Malpraktik di RS Medan