Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin) menegaskan, Indonesia saat ini tidak perlu melakukan impor gerbong kereta rel listrik (KRL). Sebab, industri kereta api nasional dinilai masih mampu memproduksi semua kebutuhan kereta di dalam negeri.
Bangga Buatan Negeri Sendiri: Sekretaris Jenderal (Kemenperin) Dody Widodo mengatakan, PT Industri Kereta Api (INKA) sejauh ini masih bisa membuat gerbong dan rel kereta listik. Maka, menurutnya tidak perlu Indonesia mengimpornya dari negara lain.
“Kenapa kita harus impor gerbang kereta api bekas dari Jepang? Katanya, bangga beli buatan Indonesia. Bangladesh saja membeli produk kereta kita sampai Rp1,3 triliun,” ujar Dody seperti dikutip dari Antara, Rabu (1/3/2023)
Butuh Waktu Lama: Dody menyebutkan, demi memenuhi kebutuhan gerbong kereta dalam jumlah besar memang membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini, menurutnya tak bisa direalisasikan dalam waktu semalam.
Oleh sebab itu, Dody mendorong adanya perencanaan untuk periode penggantian atau peremajaan setiap gerbong kereta yang beroperasi di Indonesia. Perencanaan ini, kata dia harus dilakukan dalam
jangka waktu yang diperhitungkan demi memberikan kesempatan kepada industri dalam negeri untuk melakukan produksi.
“Kapan lagi kita bangga akan buatan kereta dalam negeri. Jangan terus BUMN, jadi bisa impor dan impor. Tolong berhenti untuk pemikiran seperti itu,” ucapnya.
Tak Anti Impor: Sementara itu, Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif mengatakan bahwa pihaknya tidak anti terhadap impor. Meski demikian, ia mengatakan memang penggunaan produk dalam negeri menjadi prioritas.
“Kami tekankan, bahwa kita tidak anti impor. Tapi prioritas kita adalah, gunakan produk dalam negeri. Jadi kalau memang ada kebutuhan, prioritaskan dari dalam negeri. Ada kok industri kita yang bisa produksi,” ujar Febri melalui keterangan pers terpisah.