Eks Napi Korupsi Kritik Rutan KPK Tak Manusiawi
Mantan narapidana korupsi Muhammad Romahurmuziy menjadi sorotan publik, usai menyampaikan kritik yang menyebutkan kalau rumah tahanan negara (rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak manusiawi.
Masalah Fasilitas dan Makanan: Politikus yang ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap di Kementerian Agama (Kemenag) tahun 2019 ini, menyebutkan alasan tak manusiawinya itu lantaran tidak ada fasilitas yang mencukupi di sana. Bahkan, rutan lembaga antirasuah itu tidak memiliki pemanas atau kulkas.
“Nggak ada pemanas. Nggak ada kulkas. Nggak ada apa-apa. Jadi itu yang saya lihat nggak manusiawi,” kata Romy.
Tak hanya itu, dirinya juga menyebutkan kalau makanan yang disediakan petugas rutan untuk para tahanan, tidak mencukupi secara gizi. Meski demikian, para tahanan tetap mendapatkan jatah makan tiga kali dalam sehari.
Respons KPK: Menyikapi adanya pernyataan Romy ini, Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri menyayangkan hal tersebut. Sebab, konidisi rutan yang tidak memiliki pemanas atau kulkas memang sudah disesuaikan standarnya seperti demikian.
“KPK menyayangkan pernyataan salah satu eks narapidana korupsi yang kini menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan PPP mengenai kondisi di rutan KPK,” ujar Ali melalui keterangan persnya, Rabu (1/2/2023).
Sudah Sesuai Standar: Ali mengungkapkan, kondisi rutan KPK seperti itu juga diatur di dalam salah satu pasal yang ada di dalam Permenkumham Nomor 6 tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara.
“Di dalam Pasal 4 huruf (i), juga disebutkan bahwa setiap narapidana atau tahanan dilarang melengkapi kamar hunian dengan alat pendingin, kipas angin, televisi, dan atau alat elektronik lainnya,” kata dia.
Terkait makanan yang dianggap Romy kurang bergizi, Ali menyebutkan kalau hidangan yang diberikan untuk para tahanan rutan KPK sudah disesuaikan dengan biaya yang dianggarkan oleh Kementerian Keuangan RI. Jenis makanannya pun bervariasi, dengan siklus penggantian menu setiap 10 hari.
