Viral Menteri Besar Johor Pidato Pakai Bahasa Jawa
Video yang menampilkan penggalan pidato Menteri Besar Johor, Malaysia, Datuk Onn Hafiz Ghazi bahasa Jawa beredar luas di media sosial.
Pidato bahasa Jawa: Video itu diunggah sebuah akun Instagram @viralpressid baru-baru ini. Pidato resmi Onn Hafiz Ghazi tampaknya disampaikan di hadapan parlemen Johor. Namun tidak diketahui kapan pidato tersebut disampaikan.
Mulanya Onn Hafiz Ghazi berpidato dalam bahasa Melayu. Dalam pidatonya dia menekankan bahwa Kerajaan Johor konsisten untuk membantu rakyatnya tanpa memandang identitas. Kemudian pernyataan semisal dilanjutkan dengan bahasa Inggris.
“We are truly a colour blind state when it comes to helping the people of Bangsa Johor,” kata Onn Hafiz Ghazi.
Kemudian dia melanjutkan pidatonya dengan bahasa Jawa. Pidato itu bermakna bahwa kerajaan itu buta warna sebab melihat rakyatnya sama saja. Tanpa mendiskriminasi siapa pun.
“Kito iki butho worno, kabeh podo wae,” katanya.
Pernyataan Onn Hafiz Ghazi itu lantas direspons oleh seseorang yang memastikan bahwa Menteri Besar Johor itu tengah bercakap bahasa Jawa.
“Cakap Jawa ke tu Yang Terhormat,” timpal seseorang.
Kemudian dijawab Onn Hafiz Ghazi dirinya tengah mencoba berbahasa Jawa.
Pernyataan itu dilanjutkan dengan bahasa Mandarin dan Tamil.
Profil: Onn Hafiz Ghazi merupakan seorang politikus Malaysia yang menjabat sebagai Menteri Besar Johor ke-19 dan Anggota Majelis Legislatif Negara Johor (MLA) untuk Machap sejak Maret 2022.
Ia sebelumnya menjabat sebagai MLA untuk Layang-Layang dari Mei 2018 hingga Maret 2022. Dari Maret 2020 hingga dipromosikan menjadi Menteri Besar pada Maret 2022, ia menjabat sebagai Anggota Dewan Eksekutif Negara Johor (EXCO) di Barisan Nasional (BN) administrasi negara di bawah mantan Menteri BesarHasni Mohammad .
Ia adalah anggota Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), sebuah partai komponen dari koalisi BN yang berkuasa.
Baca Juga:
Jokowi Kepala Negara Pertama Ucapkan Selamat Anwar Ibrahim Jadi PM Malaysia
Anwar Ibrahim Tolak Gaji sebagai PM Malaysia
Geger Singapura, Brunei, Malaysia, dan Thailand Daftarkan Kebaya ke UNESCO
