Isu Terkini

Megawati Ngaku Nangis Kenang Sopir Truk Bisa Jadi Bupati

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri tak kuasa menahan air mata ketika mengenang perjuangan seorang sopir truk sampai bisa menjadi bupati. Bupati yang dimaksud Megawati ialah Tasdi, kader PDI Perjuangan yang kini menjadi mantan Bupati Purbalingga, Jawa Tengah.

“Saya yang suka nangis, kayak gini saja nangis. Ada sopir truk dia bisa jadi bupati karena dicintai rakyat. Namanya Tasdi,” ujar Megawati dalam acara perayaan HUT ke-50 PDI Perjuangan yang disiarkan secara daring, Selasa (10/1/2022).

Bupati Purbalingga: Tasdi sendiri dijatuhi pidana tujuh tahun penjara dalam kasus suap dan gratifikasi selama ia menjabat sebagai bupati pada pertengahan 2019 silam. Selain itu, ia juga denda Rp300 juta atau setara 4 bulan kurungan.

Majelis Hakim di Pengadilan Korupsi Semarang, Jawa Tengah menyebut Tasdi secara aktif meminta suap dan gratifikasi dengan total suap yang diterima Rp115 juta. Sementara itu, gratifikasi dari bawahannya di Pemkab Purbalingga dan pihak lain yaitu Rp1,195 miliar.

Kenang Rudy: Sebelum bercerita soal Tasdi, putri Presiden Pertama Indonesia itu sempat menyinggung soal kader PDI Perjuangan di DPC Solo, Jawa Tengah, FX Rudy. Megawati bercerita bahwa Rudy dahulu merupakan seorang preman.

“Pak Rudy itu sampai hari ini urusannya itu berantem melulu. Dahulu memang benar-benar preman loh, saya bilang ya gak usah kamu merasa kecil hati. Orang itu untuk cari kehidupan. Sini masuk (PDI Perjuangan)” katanya.

Keluar dari PDI Perjuangan: Megawati mengingatkan para kadernya jika mereka tidak memahami apa yang diinginkan dirinya, maka silakan mereka hengkang dari partai berlambang kepala banteng itu. Menurut Megawati partainya membutuhkan persatuan, tanpa itu makan perjuangan partai bakal terasa hambar.

“Lebih baik pindah keluar, karena kita yang diperlukan sehati,” ujarnya.

Megawati mengaku lebih baik PDI Perjuangan partainya beranggotakan sedikit orang asalkan mereka militan.

“Genggam tangan persatuan, itu kalau gak bounding rasanya anyep (basah). Gak ada guna segini banyak, saya lebih baik (PDIP) kecil tapi militan,” ujarnya.

Baca Juga:

Cerita Megawati Dijuluki Ratu Preman

Megawati Persilakan Kader Mundur Bila Cari Kekuasaan-Kekayaan di PDI Perjuangan

Megawati: Pak Jokowi Kalau Tak Ada PDI Perjuangan Juga Aduh Kasian

Share: Megawati Ngaku Nangis Kenang Sopir Truk Bisa Jadi Bupati