Timnas Prancis menolak desakan Menteri Olahraga Prancis, Amelie Oudea Castera supaya mereka turut melakukan kampanye dukungan terhadap LGBT pada Piala Dunia 2022 di Qatar.
Desakan: Amelie Oudea Castera mendesak skuat Prancis untuk berlaku layaknya yang dilakukan para pemain Jerman. Skuat Jerman diketahui berpose menutup mulut setelah dilarang FIFA menggunakan ban kapten One Love.
“Apakah masih ada ruang kebebasan di mana timnas Prancis dapat terus mengekspresikan komitmen mereka terhadap hak asasi manusia? Jawabannya adalah ya. Jerman sudah menunjukkan hal itu,” ujar Castera dikutip dari Reuters pada Jumat (25/11/2022).
Tolak deskan: Timnas Prancis sedari awal memang menolak untuk terlibat dalam masalah politik dan kampanye dukungan untuk komunitas LGBT seperti yang dilakukan tetangga-tetangganya, yakni Inggris, Wales, Denmark, Kanada, Belgia, Jerman, dan juga Swiss.
Kapten Timnas Prancis, Hugo Lloris mengaku enggan menggunakan ikat lengan untuk kapten bersimbol One Love. Mereka ingin menghormati budaya dan peraturan di Qatar.
Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) mengaku tunduk terhadap peraturan FIFA selama berlaga dalam Piala Dunia 2022.
Alasan: Desakan Castera tidak digubris pemain timnas Prancis. Gelandang Timnas Prancis, Matteo Guendouzi mengungkapkan bahwa merek hanya ingin menikmati bermain di Piala Dunia 2022.
“Dia [Castera] seorang politisi, dia mengatakan apa yang dia inginkan. Kami sudah menjelaskan posisi kami tentang situasi ini. Kami di sini untuk bermain sepak bola dan menikmati diri kami sendiri di lapangan,” kata Guendouzi.
Baca Juga:
Arab Saudi Libur Nasional, Rayakan Kemenangan atas Argentina di Piala Dunia