Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengungkap aktivitas gempa susulan di Cianjur masih terus terjadi. Kendati demikian, gempa susulan memiliki getaran lebih kecil.
“Gempa susulan sampai dengan 22 November 2022 pukul 12.00 WIB terjadi 130 kali gempa Mag terbesar M4.2 Mag terkecil M1.2,” ujar Daryono dikutip dari Twitter, Selasa (22/11/2022).
Sesar Cimandiri: Daryono mengungkap gempa yang mengguncang Cianjur pada Senin (21/11/2022) itu jenis gempa tektonik kerak dangkal alias shallow crustal earthquake.
“Gempa dipicu aktivitas sesar aktif pada zona sistem Sesar Cimandiri,” ujar Daryono.
Sebaran sejarah gempa merusak di Cianjur-Sukabumi: pic.twitter.com/uh8MFQrn4U
— DARYONO BMKG (@DaryonoBMKG) November 22, 2022
Alasan gempa merusak: Ia mengungkap beberapa alasan mengapa gempa Cianjur tersebut merusak banyak bangunan. Pertama pusat kedalaman gempa yg dangkal.
“Kedua struktur bangunan tidak memenuhi standar aman gempa, dan ketiga lokasi permukiman berada pada tanah lunak alias local site effect-efek tapak dan perbukitan,” tulis Daryono.
Daryono mengungkap berdasarkan peta seismisitas tahun 2009-2021, tampak bahwa di lokasi epicenter merupakan area seismik aktif.
Baca Juga:
Belasan Ribu Orang Jadi Pengungsi Buntut Gempa Cianjur