Isu Terkini

BNPB Ingatkan Potensi Gempa Susulan Guncang Cianjur

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Twitter/BNPB Indonesia

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan akan potensi gempa susulan yang melanda Cianjur, Jawa Barat.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengimbau supaya warga Cianjur tetap mewaspadai gempa susulan yang melanda wilayah mereka.

“Pastikan tidak ada kerusakan struktur seperti kerusakan tiang rumah, kuda-kuda atap, dan kerusakan struktur lainnya. Di samping itu, tetap waspada terhadap potensi gempa susulan dengan terus mengikuti pemutakhiran data dari instansi berwenang,” kata Muhari dalam keterangan tertulis, Senin (21/11/2022).

Imbauan: Dia juga mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bahaya gempa bumi. Warga di wilayah terdampak gempa dapat melakukan pengecekan struktur bangunan apabila ingin memasuki rumahnya kembali.

Seperti diketahui, gempa bumi dengan magnitudo 5,6 dirasakan warga Jakarta dan sekitarnya. Pusat gempa berada di darat 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Fenomena ini terjadi pada Senin (21/11/2022), pukul 13:21 WIB.

Korban jiwa: Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, gempa tersebut menelan nyawa 14 warga. Di samping juga mengakibatkan sejumlah rumah rusak.

Sejauh ini Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mendapatkan sejumlah informasi dari beberapa daerah.

“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur melaporkan, selain adanya korban meninggal dunia, empat warganya mengalami luka-luka,” kata Muhari.

Tim Reaksi Cepat BPBD setempat masih melakukan pendataan di wilayah. Data sementara per pukul 14.11 WIB, rumah rusak berat sebanyak 7 unit.

Kerusakan fisik: Di samping bangunan rumah, kata Muhari, Pusdalops mendapatkan laporan sebuah pondok pesantren rusak berat dan RSUD Cianjur rusak sedang.

“Kerusakan fasilitas publik yang masih diidentifikasi tingkat kerusakan, antara lain gedung pemerintah dua unit, fasilitas Pendidikan tiga unit, tempat ibadah satu unit,” katanya.

Warga di Cianjur merasakan guncangan cukup kuat selama 10 – 15 detik.

Selain wilayah Cianjur, BPBD Kabupaten Bogor melaporkan dua rumah warga rusak. Guncangan gempa di wilayah ini dirasakan sedang 5 – 7 detik.

Warga panik: BPBD Kota Sukabumi menginformasikan warganya merasakan guncangan cukup kuat selama 7 – 10 detik. Tampak masyarakat panik hingga keluar rumah. Saat ini pihak BPBD masih melakukan pemantauan di daerahnya. Sedangkan di wilayah Kabupaten Sukabumi, BPBD setempat juga menyampaikan adanya guncangan kuat selama 5-7 detik. Sebagian warga pun panik.

“Demikian juga untuk wilayah Kabupaten Bandung yang warganya merasakan guncangan sedang selama 5 – 7 detik,” ujarnya.

Pusdalops BNPB juga mendapatkan laporan lain adanya warga yang merasakan guncangan, seperti di DKI Jakarta, Kota Bekasi, Kota Bogor dan Kabupaten Garut. Warga di sejumlah wilayah tersebut merasakan guncangan gempa dengan intensitas lemah hingga kuat.

BPBD yang wilayahnya merasakan gempa telah melakukan pemantauan dampak gempa.

Sementara itu, pemantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI atau modified Mercalli intensity, wilayah Cianjur V-VI MMI, Garut dan Sukabumi IV – V MMI, Cimahi, Lembang, Kota Bandung Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor dan Bayah III MMI, Rancaekek, Tangerang Selatan, DKI Jakarta dan Depok II – III MMI.

“Berdasarkan kajian inaRISK, sebanyak 32 kecamatan di Kabupaten Cianjur memiliki potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi,” kata Muhari.

Baca Juga:

Korban Meninggal Gempa Cianjur Bertambah jadi 14 Orang

Gempa Magnitudo 5,6 Guncang Cianjur, Dua Warga Meninggal

Pasien di Rumah Sakit Cianjur Berhamburan Akibat Gempa

Share: BNPB Ingatkan Potensi Gempa Susulan Guncang Cianjur