Isu Terkini

Melongok Cendera Mata untuk Delegasi KTT G20 Bali

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Kemensesneg/ Cendera mata G20 Bali

Pemerintah Indonesia telah menuntaskan tugas sebagai Presidensi G20 dengan menutup KTT G20 di Nusa Dua, Bali pada Rabu (16/11/2022).

“Menandai berakhirnya Presidensi Indonesia di G20 secara resmi saya menyerahterimakan tampuk kepemimpinan kepada India selaku Presidensi G20 berikutnya,” kata Presiden Joko Widodo dalam pidato penutupan KTT G20.

Dia meminta kepada semua pemimpin G20 yang hadir di Bali untuk mendukung India pada 2023 yang menerima Presidensi G20.

Oleh-oleh: Beberapa delegasi ada yang memutuskan untuk pulang, namun para delegasi tak pulang dengan tangan kosong. Dalam KTT G20 Bali akan mendapatkan cendera mata dari tuan rumah Indonesia. Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) memamerkan sejumlah cendera mata yang bakal dihadiahkan kepada pimpinan negara itu.

Melalui akun Instagram resmi Kemensetneg, tercatat ada tujuh jenis cendera mata yang akan diberikan kepada delegasi.

“Berbagai macam cinderamata yang diberikan untuk kenang-kenangan delegasi yang sudah hadir pada pagelaran G20. Cinderamata ini berasal dari seluruh daerah di Indonesia. Pastinya tiap Souvenir memiliki keunikan dan ciri khas masing-masing,” tulis akun tersebut, dikutip pada Rabu (16/11/2022).

Adapun ketujuh jenis cendera mata tersebut antara lain:

1. Kain Batik Mangrove

Merupakan batik yang bahan pewarnanya berasal dari limbah hutan bakau (buah atau batang yang sudah busuk) dengan motif bertema keanekaragaman pesisir.

Dalam sertifikat tertera nomer registrasi, satu pohon atas nama pembeli, ditanam di mana, ditanam dan dirawat oleh siapa. Sebagian laba untuk ekspreimen dan penanaman mangrove motif detail mangrove, tanaman mangrove, kombinasi ekosistem kelautan dan perikanan, dan motif majapahit

Siar mencegah kerusakan aliran sungai karena pengolahan batik kimia dan batik alam yang tidak konservatif.

2. Kerajinan Gading Kulit Abalone

Mengambil model menyerupai gading gajah yang elegan untuk dekokrasi, produk kerajinan perak ini terbuat dari ukiran perak 925 dengan dengan bahan dasar kulit kerang abalone yang dibudidaya (bukan kerang yang dilindungi). Produk perak ini juga dibungkus oleh kotak bersampul bludru untuk meneunjukan kesan elegan dan berkelas.

3. Kerajinan Perak Rumah Adat

Mengambil model rumah adat Tongkonan dari Toraja, Sulawesi Selatan, produk kerajinan perak ini juga mencakup pasangan pria dan wanita yang memakai busana adat Toraja, yakni Seppa Tallung untuk baju pria dan Baju Pokko untuk busana wanita. Produk perak ini juga terdiri dari alas kayu Sonokeling, kotak kaca bevel yang dibungkus oleh kotak bersampul bludru untuk menunjukkan kesan elegan dan berkelas.

4. Patung Uang Kepeng Lumbung Bali

Patung Uang Kepeng dibuat dengan bahan khusus lima campuran logam atau sering disebut pancadatu yang terdiri dari (emas, perak, kuningan, besi dan tembaga). Dasar patung dibuat dengan bahan kayu bentawas dengan cat natural. Bahan Cat berupa Perada Emas 24 karat. Produk patung uang kepeng UD Kamasan Bali dibuat dari liambah logam yang sudah tidak terpakai dan di lebut (recycle) kembali dengan titik didih hingga 950 derajat selsius. Hingga menjadi produk yang bernilai seni dan beraneka ragam bentuknya.

5. Kerajinan Perak Alat Musik Daerah “Sape”

Mengambil model alat musik dari Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan, produk kerajinan perak ini terbuat dari perak 925 dengan ukiran khas. Produk perak ini juga terdiri dari alas logam dan kotak kaca bevel yang dibungkus oleh kotak bersampul bludru untuk menunjukan kesan elegan dan berkelas.

6. Patung Resin “Wanita Membatik”

Patung bahan fiber perempuan membatik karya Johan Abi Tobing kelahiran Kefamenanu Timor NTT yang mematung secara otodidak dan dibawah bimbingan maestro seni patung Indonesia yaitu Ibu Dolorosa Sinaga, Patung ini menjadi simbol bahwa kaum wanita berperan penting dalam dalam melestarikan budaya bangsa yaitu membatik, dan juga sebagai penggerak ekonomi rakyat.

7. Keris

Keris Nogosari Ladrang Jogja (selut grajen Nogososro Kamarogan) 15 luk, berbahan perak lapis emas, dibuat di Desa Aeng Tong Tong, Madura yang memiliki tradisi untuk pembuatan keris.

Proses pembuatan keris dimulai dari pemilihan besi, penempaan, pembentukan bilah, kinatah (ukir besi jika keris ukir), warangka (pembuatan sarung keris yang terbuat dari kayu), terakhir mewarangi atau campuran cairan arsenikum dengan air jeruk nipis yang dioleskan atau dicelupkan ke keris. Warangka keris terbuat dari kayu dengan dilapisi perak dengan motif flora, dengan ladrang gaya Jogja.

Baca Juga:

Saat Menteri PUPR Nyamar jadi Fotografer di G20 Bali

Di Tengah Agenda G20, G7 Adakan Pertemuan Darurat Respons Rudal Rusia Hantam Polandia

Menlu Rusia Sergei Lavrov Tiba-tiba Hengkang dari Bali Jelang Deklarasi G20

Share: Melongok Cendera Mata untuk Delegasi KTT G20 Bali