Bjorka mengklaim telah membocorkan 3,2 miliar data pengguna aplikasi PeduliLindungi. Bjorka membocorkan 48 gigabyte data terkompresi (compressed), 157 gigabyte data tak terkompresi (uncompressed), dengan total 3.250.144.777 data.
Kabar kebocoran data: Data dengan format CSV tersebut terdiri dari name, email, NIK (nation ID Card Number), phone number, DOB, Device ID, Covid-19 Status, check in history, contact tracing history, hingga vaccination.
Bahkan, Bjorka menampilkan data sampel milik Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Youtuber Deddy Corbuzier.
Bjorka juga mengunggah sampel bocoran data yang terbagi dalam beberapa kategori. Yaitu, data pengguna (users) sebanyak 94 juta; akun yang diurutkan (account sorted) 94 juta, data vaksinasi (vaccination) 209 juta, riwayat check-in (check in history) 1,3 miliar, serta riwayat pelacakan kontak (contact tracing history) 1,5 miliar.
Bjorka menjual 3,2 miliar data tersebut dengan harga 100.000 USD (sekitar Rp 1,5 miliar) dalam bentuk Bitcoin.
Tanya ke Kemenkes: Asumsi mencoba mengkonfirmasi kebenaran klaim Bjorka tersebut ke Dirjen Aplikasi dan Informatika Kementerian Kominfo, Samuel A. Pangerapan. Samuel menyarankan untuk menanyakan aksi Bjorka tersebut ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Ditanyakanke Kementerian Kesehatan sebagai PSE-nya (penyelenggara sistem elektronik),” ujar Samuel kepada Asumsi.co.
Asumsi sudah berupaya menghubungi Juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril. Namun, hingga saat ini belum merespon permintaan wawancara.
Baca Juga:
Bjorka Diduga Bocorkan 44 Juta Data Mypertamina
Bjorka Sebar Data Pribadi Menpora Buntut Tragedi Kanjuruhan
Mahfud Md Tegaskan Pengesahan RUU Perlindungan Data Pribadi Tak Berkaitan dengan Bjorka