Internasional

Pilot Uji Coba Boeing 737 Max Didakwa 100 Tahun Penjara

Ray Muhammad — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi. Foto: Antara

Mark Forkner (49), mantan pilot uji coba Boeing 737 MAX didakwa bersalah, atas terjadinya dua kecelakaan fatal pada tahun 2018 dan 2019 oleh pengadilan federal Amerika Serikat (AS). Ia dinyatakan bertanggung jawab terhadap kedua kecelakaan itu karena dianggap menyesatkan regulator penerbangan, saat pesawat yang mengalami insiden tersebut tengah dalam proses sertifikasi.

Informasi Keliru: Melansir The Guardian, Forkner merupakan pihak bertanggung jawab sebagai kontak utama pesawat yang mengalami kecelakaan dengan pihak Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA). Departemen Kehakiman AS menyatakan, saat menjalankan tugasnya, Forkner menyampaikan informasi keliru dan tidak akurat saat pesawat mengudara.

“Informasi yang disampaikan tidak lengkap tentang bagian baru dari kontrol penerbangan terkait sistem penanganan penerbangan Boeing 737 MAX,” demikian disampaikan FAA.

Kecelakaan: Akibat kelalaian terhadap Sistem Penanganan Penerbangan Manuver (MCAS), terjadi kecelakaan pada dua pesawat Boeing 737 MAX di tahun 2018 dan 2019. Semestinya, sistem ini mampu mencegah pesawat menyelam ke dasar laut akibat kecelakaan. Namun, malah terjadi malfungsi. Kecelakaan pertama terjadi pada Oktober 2018 di Indonesia.

Lion Air: Kala itu, pesawat Boeing yang digunakan maskapai Lion Air jatuh ke laut usai lepas landas. Kejadian ini menyebabkan 189 orang penumpang tewas. Sementara kecelakaan kedua, terjadi pada Maret 2019, saat maskapai Ethiopian Airlines jatuh hingga menewaskan 157 orang. Akibat kedua kecelakaan ini, Boeing 737 Max sempat dilarang mengudara di seluruh dunia selama 20 bulan hingga kembali mendapatkan izin terbang pada akhir tahun lalu, usai sistemnya diperbaharui.

Dakwaan: Atas kelalaiannya, juru pengadilan federal AS menyatakan Forkner bersalah dan didakwa 100 tahun penjara. Fakta pengadilan mengungkapkan bahwa, Forkner ternyata selama ini sudah menemukan adanya kejanggalan pada MCAS, namun tak pernah menginformasikan kepada FAA.

“Dia diduga menyembunyikan informasi penting dari regulator serta tentang kontrol penerbangan 737 MAX. Departemen Kehakiman tak bisa menoleransi perbuatan ini,” kata Jaksa Federal Texas, Chad Meacham kepada AFP.

Share: Pilot Uji Coba Boeing 737 Max Didakwa 100 Tahun Penjara