Sejumlah tamu yang akan menghadiri KTT G20 di Bali pekan depan meminta kendaraan lapis baja untuk keperluan acara. Padahal Pemerintah Indonesia telah menyiapkan kendaraan listrik untuk keperluan mobilisasi para tamu.
Siapkan kendaraan baja: Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama mengatakan, Indonesia menyediakan kendaraan lapis baja untuk tujuh kepala negara/pemerintahan yang hadir pada pertemuan G20. Sejauh ini sudah lima negara yang menyatakan bahwa mereka akan membawa kendaraan lapis baja sendiri ke Bali.
“Kita kan tidak bisa memenuhi semuanya (kendaraan lapis baja) karena kita juga mencadangkan untuk presiden dan wakil presiden. Jadi first come, first serve,” kata Setya Utama dalam keterangan tertulisnya, dikutip pada Rabu (9/11/2022).
Sediakan mobil listrik: Meski menyediakan mobil listrik untuk kepala delegasi, Setya mengatakan Pemerintah Indonesia tidak melarang jika ada negara yang membawa kendaraan operasional antipeluru sendiri yang sesuai dengan standar pengamanan masing-masing. Hal itu sesuai dengan asas resiprokal hubungan antarnegara.
“Indonesia juga pernah menerima perlakuan sama dalam pertemuan lain,” kata Setya.
Para delegasi yang hadir akan disambut tari pendet, tarian tradisional Bali sesampainya di bandara, sebelum diantar ke hotel masing-masing.
“Ada (kepala delegasi) yang pada 13 November, ada yang 14 November. Kendaraan listrik akan mengantar ke hotel masing-masing untuk bersiap memulai perhelatan ini,” ujar Setya.
Alasan: Pemilihan kendaraan listrik untuk iring-iringan kepala delegasi merupakan wujud komitmen Indonesia untuk beralih ke penggunaan energi baru terbarukan. Secara total, Indonesia menyediakan 836 mobil listrik untuk VVIP dan delegasi yang merupakan hasil kerja sama dengan sejumlah perusahaan otomotif.
Setya menuturkan, di hari pertama, yaitu tanggal 15 November 2022, kegiatan digelar di venue utama perhelatan G20 di The Apurva Kempinski Bali, dengan total 15 working session yang berlangsung sejak pagi hingga siang. Temanya antara lain food and energy security dan global health architecture. Malam harinya dilaksanakan welcoming dinner di Garuda Wisnu Kencana.
Rangkaian acara: Untuk protokoler di hari kedua, kata Setya, dimulai dengan side event penanaman bakau di Tahura Mangrove yang dimulai pagi hari. Usai acara itu, siang sampai sore ada working session ketiga setelah makan siang dengan tema digital trasnformation. Untuk sore hari, acara diakhiri dengan serah terimakan G20 dari Indonesia ke India.
“Jadi itu yang sudah direncanakan. Mulai kedatangan sampai kepulangan. Mudah-mudahan berlangsung aman dan lancar, substansi yang dihasilkan menjadi keinginan masyarakat dunia,” ujar Setya.
Baca Juga:
Zelensky Disebut Ikuti KTT G20 Secara Virtual, Bagaimana dengan Putin?
Luhut Pastikan 16 Pemimpin Dunia Hadiri KTT G20 di Bali
Tim Pesepeda Greenpeace Dihadang di Probolinggo saat Kampanye Jelang KTT G20