Smelter PT Freeport Diklaim Terbesar di Dunia, Serap Puluhan Ribu Pekerja

PT Freeport Indonesia resmi mulai membangun instalasi pemurnian
dan pengolahan (Smelter) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur. Smelter
itu diklaim akan menjadi yang terbesar di dunia.

Kapasitas: Dikutip dari Antara, smelter
itu mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun. Dibangun dengan
desain single line, smelter itu diklaim terbesar di dunia.

Pembangunan
smelter ini juga merupakan salah satu kebijakan strategis yang diambil
pemerintah setelah menguasai 51 persen saham PT Freeport Indonesia.

Hilirisasi: Menteri Koordinator
(Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan jika pembangunan ini
merupakan momentum bersejarah karena memindahkan hilirisasi yang sebelumnya
dilakukan di luar negeri menjadi di dalam negeri.

Pembangunan ini juga disebut akan sangat menguntungkan
Indonesia karena akan meningkatkan nilai tambah perekonomian domestik secara
berlipat ganda dan meningkatkan penerimaan negara.

“Ini mengolah 1,7 juta ton konsentrat dan ini adalah single line
yang terbesar di dunia dan produksinya 600 ribu copper. Nilai copper sekarang
lagi supercycle US$9.400 per ton. Jadi investasi Rp42 triliun atau US$3,5
miliar, revenue hanya dari copper saja pak, itu 5,4 miliar dolar AS,”
ucap Airlangga.

5G Mining: PT Freeport akan bekerja
sama dengan Telkom Group untuk menghadirkan teknologi 5G Mining, yang mana akan
meningkatkan konektivitas integrasi dengan penerapan hyper connect network.

Menteri BUMN, Erick Thohir menyatakan jika 5G Mining merupakan
yang pertama di kawasan Asia Tenggara yang berfungsi untuk menjaga keamanan
operasional di kawasan tambang.

Lapangan Kerja: Presiden Joko Widodo
mengatakan smelter akan membuka banyak lapangan pekerjaan. Dia menyebut,
pembangunan smelter akan menyerap lebih dari 40 ribu tenaga kerja.

“Dalam masa konstruksi saja aka nada 40 ribu tenaga kerja. Artinya
terbuka lapangan kerja akan banyak sekali di Kabupaten Gresik dan Provinsi Jawa
Timur,” ujar Jokowi.

Harapan: Jokowi mengungkapkan jika Indonesia harus bisa memanfaatkan
sebaik mungkin potensi kekayaan alam yang dimiliki. Presiden meminta harus ada
hilirisasi dalam negeri hasil industri agar Indonesia tidak hanya mendapat
manfaat dari sumber daya alam yang bersifat mentah.

“Jangan sampai kita memiliki tambang, konsentrat, (tapi)
smelternya hilirisasinya ada di negara lain, seperti tadi disampaikan Pak
Menteri (Airlangga Hartarto), ada di Spanyol, ada di Jepang, nilai tambahnya
berarti yang menikmati mereka,” ungkap Jokowi.