Juru bicara Keamanan Gedung Putih, John Kirby mengungkapkan, adanya kekhawatiran Korea Utara (Korut) akan melakukan uji coba nuklir ketika pertemuan G20 berlangsung di Bali pada pertengahan November 2022.
“Secara umum, kekhawatiran kami tetap tinggi,” tutur Kirby, dilansir dari Reuters.
Kecam latihan militer: Korut telah berulang kali menuntut Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) menghentikan latihan militer bersamanya.
Bahkan, pada Selasa (1/10/2022), Korut kembali memperingatkan AS dan Korsel dengan menyatakan, ‘ketergesaan dan provokasi seperti itu tidak dapat lagi ditoleransi,’.
AS dan Korsel memulai salah satu latihan udara militer gabungan terbesar yang melibatkan ratusan pesawat tempur pada Senin (31/10/2022).
Sekretaris Komite Sentral Partai Buruh yang berkuasa di Korut, Pak Jong Chon mengecam latihan tersebut. Bahkan, memperingatkan AS dan Korsel dengan ancaman penyerangan.
“Jika AS dan Korea Selatan berusaha menggunakan angkatan bersenjata melawan DPRK tanpa rasa takut, sarana khusus angkatan bersenjata DPRK akan menjalankan misi strategis mereka tanpa penundaan dan AS dan Korea Selatan harus menghadapi kasus yang mengerikan dan membayar harga yang paling mengerikan dalam sejarah,” demikian keterangan tertulis menggunakan inisial nama resmi Korut.
Korut menuntut AS dan Korsel menghentikan ‘permainan militer’ mereka yang panik dan pernyataan provokatif.” Kementerian luar negeri Korut menuntut diakhirinya latihan tersebut pada Senin (31/10/2022).
Perang Korut dan Korsel: Korut dan Korsel secara teknis masih berperang setelah konflik 1950-53 mereka berakhir dengan gencatan senjata daripada perjanjian damai.
AS dan Korsel percaya Korut mungkin akan melanjutkan uji coba bom nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017. AS dan Korsel telah menerapkan strategi menghalangi Korut melalui latihan militer besar yang menurut beberapa pejabat dan mantan pejabat dapat memperburuk ketegangan.
Baca Juga:
Korut kembali Luncurkan Rudal ke Arah Jepang
Tanggapi Uji Coba Korut ke Jepang, Korsel-AS Tembakkan Rudal
Korut Dukung Rusia Caplok 4 Wilayah Ukraina, Kritik Trik Lama AS