Isu Terkini

PRT Sambo Cerita Bersihkan Bercak Darah Brigadir J di Lantai dan Tembok

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.

Pekerja Rumah Tangga (PRT) keluarga Ferdy Sambo bernama Daryanto alias Kodir menceritakan momen ketika dirinya membersihkan bercak darah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J pascapenembakan di rumah dinas Kadiv Propam Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Bersihkan darah: Hal itu diungkap Kodir ketika dihadirkan dalam persidangan kasus pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Bharada E di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (31/10/2022).

“Siap, saya Yang Mulia (yang membersihkan bercak darah),” kata Kodir, seperti dikutip dari Antara.

Ia mengaku membersihkan sejumlah titik di rumah dinas Sambo yang ketika itu masih menjabat Kadiv Propam setelah dirinya memasuki rumah dinas.

“Di depan kamar mandi, bawah tangga itu, sama ruang tengah,” katanya.

Awal mula: Mulanya Kodir yang mengaku telah bekerja dengan Sambo sejak 2010 itu menjelaskan bahwa dirinya memasuki rumah setelah mendengar suara letusan lebih dari satu kali ketika peristiwa berdarah itu terjadi.

Di sana dia melihat jasad Brigadir J diangkat oleh sejumlah orang.

“Lalu diangkat oleh orang-orang setelah datang,” ujarnya.

Setelah bunyi letusan tembakan tersebut, menurut Kodir, Sambo keluar dari rumah. Selanjutnya, dia mendengar Sambo berbicara kepada ajudannya yang bernama Adzan Romer. Sambo memerintahkan ajudannya itu untuk menelepon ambulans.

“Beliau sampaikan kepada Om Romer sedengar saya untuk telepon ambulans,” katanya.

Kamar Putri berantakan: Setelah membersihkan bercak darah, dia mengaku merapikan kamar Putri Candrawathi yang disebutnya berantakan.

Sebelumnya, jaksa penuntut umum (JPU) membacakan keterangan Kodir dalam berita acara pemeriksaan (BAP) yang menyebutkan bahwa Kodir membersihkan darah yang ada di lantai menggunakan serokan berkaret, sedangkan bercak darah yang ada di tembok menggunakan kain.

Sementara itu, petugas keamanan kompleks Polri Duren Tiga Marzuki sempat mengira suara letusan tembakan yang terdengar sekitar pukul 17:00 WIB pada tanggal 8 Juli tersebut adalah suara petasan.

“Saya pikir suara petasan, saya lihat ke depan sepi, ya, sudah gitu saja. Sekitar setengah 6 (17:30 WIB) saya lihat banyak polisi masuk. Habis itu sebagian ada yang masuk, ada yang keluar,” ujarnya.

Baca Juga:

Ajudan Sambo Ngaku Diminta Teken BAP padahal Belum Tanya Jawab

Susi PRT Sambo Cabut Keterangan dalam Sidang Pembunuhan Brigadir J

Sambo Minta Adzan Romer untuk Telepon Ambulans

Share: PRT Sambo Cerita Bersihkan Bercak Darah Brigadir J di Lantai dan Tembok