Internasional

Eks Presiden Lula da Silva, Keluar dari Bui Lalu Menang Pilpres Brasil

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
ANTARA/Reuters/Suamy Beydoun/as.

Eks presiden sayap kiri Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva memenangkan pemilihan umum Brasil. Lula mengalahkan sang petahana, tokoh sayap kanan ekstrem Jair Bolsonaro.

Diwarnai saling tuduh: Pilpres dinodai oleh tuduhan dari partai Lula, Partai Buruh, bahwa polisi menekan pemilih di beberapa daerah. Pilpres itu berfungsi sebagai referendum atas dua pandangan yang sangat bertolak belakang untuk masa depan Brasil.

Bolsonaro telah bersumpah untuk mengonsolidasikan perubahan tajam ke politik haluan kanan setelah Brasil menjadi salah satu negara di dunia yang mencatatkan kematian tertinggi akibat Covid-19. Disisi lain, Brasil juga mencatat deforestasi di lembah Amazon yang meluas.

Lula menjanjikan lebih banyak tanggung jawab sosial dan lingkungan. Ia mengenang peningkatan kemakmuran selama masa kepresidenannya pada 2003-2010, sebelum skandal korupsi menodai partai tempatnya berasal, Partai Buruh. Bolsonaro menggambarkan sistem pemungutan suara itu sebagai rawan penipuan. Namun, ia tak memiliki bukti.

Pernyataannya itu meningkatkan kekhawatiran bahwa Bolsonaro mungkin tidak akan mengakui kekalahan, mengikuti contoh sekutu ideologisnya, eks Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Ketegangan memecah belah: Situasi itu telah menambah ketegangan dalam pemilihan paling memecah belah Brasil sejak kembalinya demokrasi pada 1985 pascakediktatoran militer, yang ditentang oleh Lula –eks pemimpin serikat pekerja– tetapi dikenang oleh Bolsonaro, seorang eks kapten tentara.

Para sekutu Lula mengatakan, polisi sempat menghentikan bus yang membawa pemilih di jalan raya meskipun otoritas pemilihan telah melarang mereka melakukan tindakan itu.

Media Brasil melaporkan bahwa operasi semacam itu terkonsentrasi di timur laut, kawasan tempat Lula memiliki dukungan terkuat.

“Apa yang terjadi hari ini adalah kriminal. Tidak ada pembenaran bagi (polisi) untuk memasang penghalang jalan pada Hari Pemilihan,” tutur Ketua Partai Buruh Gleisi Hoffman, dilansir dari Antara.

Namun, Mahkamah Tinggi Pemilihan (TSE), yang menyelenggarakan pemilihan Brasil, mengatakan, tidak ada pihak yang dihalangi untuk memberikan suara. TSE menolak untuk memperpanjang jam pemungutan suara.

Kepolisian Jalan Raya Federal mengklaim telah mematuhi perintah mahkamah.

Dipenjara kasus suap: Kemenangan Lula akan menandai kebangkitan yang menakjubkan bagi pemimpin sayap kiri itu, yang dipenjara pada 2018 selama 19 bulan dalam kasus suap. Hukuman itu dibatalkan Mahkamah Agung tahun lalu –putusan yang membuka jalan baginya untuk mengupayakan masa ketiga jabatan presiden.

Baca Juga:

Brasil Beri Izin Perbaikan Jalan Pembelah Hutan Amazon

Mafia Brasil Sulap Cuan Hasil Tambang Emas Ilegal jadi Token Kripto

Presiden Brasil Bicara Insiden Jurnalis-Pakar Adat Hilang di Amazon

Share: Eks Presiden Lula da Silva, Keluar dari Bui Lalu Menang Pilpres Brasil