Isu Terkini

Vegetarian Disebut Lebih Gampang Depresi

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi makanan vegetarian

Mereka yang memilih pola hidup untuk hanya mengonsumsi makanan non-daging atau vegetarian (vegan) cenderung gampang terkena depresi ketimbang mereka pemakan daging. Hal itu terungkap dalam sebuah studi yang diterbitkan Journal of Affective Disorders.

Dua kali lipat: Artikel jurnal yang ditulis Ingrid S.Kohl, seorang peneliti gizi di Universitas Federal Rio Grande do Sul, Brasil, beserta rekannya itu mengungkap bahwa seorang vegetarian dua kali lipat lebih gampang terkena depresi.

Melansir The Conversation, temuan riset tersebut sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menemukan tingkat depresi yang lebih tinggi di antara mereka yang tidak makan daging. Namun, studi baru menunjukkan bahwa hubungan ini ada terlepas dari asupan nutrisi.

Bukan karena nutrisi: Penelitian terbaru ini memperhitungkan berbagai faktor gizi, termasuk asupan kalori total, asupan protein, asupan mikronutrien, dan tingkat pengolahan makanan. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat depresi yang lebih tinggi di kalangan vegetarian tidak disebabkan oleh kandungan nutrisi dari makanan mereka.

Atau dengan kata lain, studi baru ini menunjukkan bahwa nutrisi vegetarian bukanlah penyebab depresi

Titik buta: Namun, mereka belum memahami apakah pola makan mereka yang mempengaruhi depresi atau sebaliknya, yakni depresi yang membuat pola makan seseorang cenderung menyukai makanan non-daging.

Peneliti mengkalkulasi kemungkinan bahwa mengikuti diet vegetarian menyebabkan depresi karena alasan selain nutrisi. Bahkan jika tidak ada “nutrisi bahagia” yang kurang dalam diet vegetarian, bisa jadi meninggalkan daging menyebabkan depresi melalui cara lain.

Faktor lain: Misalnya, menerapkan pola makan vegetarian dapat mempengaruhi hubungan seseorang dengan orang lain dan keterlibatan dalam aktivitas sosial, dan terkadang dapat dikaitkan dengan ejekan atau bentuk pengucilan sosial lainnya .

Khususnya, studi baru ini didasarkan pada data survei yang dikumpulkan di Brasil, negara yang terkenal dengan pola makannya yang banyak daging . Beberapa data survei menunjukkan peningkatan tajam dalam vegetarianisme di Brasil dalam beberapa tahun terakhir naik dari 8 persen pada 2012 menjadi 16 persen pada 2018.

Para peneliti belum memastikan apakah kesimpulan yang sama juga ditemui jika riset dilakukan terhadap para vegetarian di negara lain, seperti India yang mana vegetarisme lebih merupakan norma sosial.

Mereka juga belum bisa memastikan ketika tingkat vegetarisme meningkat di Inggris dan negara-negara maju lainnya, akankah hubungan depresi dengan pola makan vegan itu menghilang.

Misalnya, wanita lebih mungkin daripada pria untuk menjadi vegetarian , dan mengalami depresi . Namun, penelitian di Brasil memperhitungkan jenis kelamin, mengesampingkan variabel ketiga khusus ini.

Pada akhirnya studi menyimpulkan bahwa pengalaman sosial vegetarian dapat berkontribusi pada depresi, depresi dapat menyebabkan peningkatan kemungkinan menjadi vegetarian, atau vegetarianisme dan depresi dapat disebabkan oleh variabel ketiga, seperti paparan citra industri daging yang kejam.

Baca Juga:

Kenapa Mendengarkan Musik Bisa Hilangkan Kecemasan dan Depresi?

Diet Sehat Bantu Pria Muda Lawan Depresi

Penyintas Covid-19 Cenderung Mudah Depresi

Share: Vegetarian Disebut Lebih Gampang Depresi