Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menanggapi hasil survei dari Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menyebut elektabilitas Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) lebih unggul daripada Prabowo Subianto.
“Survei itu biasa, naik turun timbul tenggelam, jadi buat kami itu sesuatu yang biasa. Dahulu waktu Pak Jokowi dan Pak Ahok jadi calon Gubernur DKI Jakarta ketika kami usung bersama PDI Perjuangan itu surveinya juga tidak tinggi, tetapi kekuatan kami dengan tim berusaha memperjuangkan beliau dan akhirnya terpilih,” ucapnya, dilansir dari Antara.
Pilgub DKI Jakarta: Partai Gerindra, kata dia, tak gusar dengan hasil survei. Ia mencontohkan kemenangan Anies Baswedan atas Ahok pada Pilgub DKI Jakarta. Padahal, hasil survei pada 2017 menyatakan Ahok mengungguli Anies Baswedan.
“Kami telah membuktikan di banyak tempat sehingga survei bagi kami hanya indikasi saja, kami santai tidak gusar silakan ungkap saja di berbagai survei,” ujar Muzani.
Berdasarkan hasil survei SMRC yang dirilis pada hari Minggu (23/10) dalam simulasi tiga nama (Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan) disebutkan bahwa Ganjar unggul dengan 32,1 persen.
Berdasarkan hasil survei SMRC, elektabilitas Ganjar tertinggi atau sebesar 32,1%. Lalu, diikuti elektabilitas Prabowo Subianto 27,5 %, dan Anies Baswedan 26 %. Selain itu, ada 14,4 % responden yang belum menjawab atau tidak tahu.
Kriteria pendamping: Menurut Muzani, pemilihan calon wakil presiden (cawapres) menjadi hal yang penting, sehingga telah ada kriteria untuk mendampingi Prabowo dalam Pilpres 2024.
“Kriterianya bisa diterima oleh Pak Prabowo sebagai Ketua Umum Gerindra dan Pak Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum PKB karena dalam deklarasi koalisi disebutkan bahwa harus mendapat persetujuan,” tutur anggota DPR RI dari Dapil Lampung itu.
Selain itu, dalam konsolidasi dengan DPD Partai Gerindra di Bali, di hadapan Ketua DPD Gerindra Bali Made Muliawan Arya atau De Gadjah, Ahmad Muzani memandang penting bagi partainya untuk tidak menyepelekan pimpinan anak cabang (PAC).
Ia menganggap, kesetiaan dan loyalitas pengurus tingkat dua atau paling rendah di skala partai merupakan hal yang harus diperhatikan sebagai orang yang menjaga suara di tingkat kecamatan.
Baca Juga:
Litbang Kompas: Elektabilitas Ganjar Meningkat, Prabowo-Anies di Bawah
Litbang Kompas: Pemilih NasDem Banyak Berlabuh ke Ganjar Ketimbang Anies