Internasional

Junta Militer Myanmar Sebut Ngebom Konser untuk Serang Teroris

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi api

Junta militer Myanmar menjatuhkan bom saat konser perayaan hari ulang tahun (HUT) organisasi politik utama etnis minoritas Kachin.

Korban terbanyak: Serangan udara tersebut sebabkan 80 orang meninggal dunia, termasuk penyanyi dan musisi. Serangan yang dilaporkan terjadi tiga hari sebelum menteri luar negeri Asia Tenggara mengadakan pertemuan khusus di Indonesia untuk membahas meluasnya kekerasan di Myanmar.

Jumlah korban perayaan yang diadakan oleh Organisasi Kemerdekaan Kachin pada Minggu (24/10/2022) malam, merupakan terbanyak dalam satu serangan udara sejak militer merebut kekuasaan pada Februari 2021 dari pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.

Kantor informasi Junta Militer Myanmar mengkonfirmasi adanya serangan terhadap markas besar Brigade ke-9 Tentara Kemerdekaan Kachin dan menyebutnya sebagai operasi yang diperlukan dalam menanggapi tindakan ‘teroris’. Junta Militer Myanmar menganggap jumlah korban tewas terbanyak itu sebagai rumor belaka.

Respons PBB: Kantor PBB di Myanmar menyatakan sangat prihatin dan sedih dengan laporan serangan udara tersebut.

“Apa yang tampak sebagai penggunaan kekuatan yang berlebihan dan tidak proporsional oleh pasukan keamanan terhadap warga sipil yang tidak bersenjata tidak dapat diterima dan mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban,” demikian keterangan tertulis, dilansir dari AP

Korban: Juru bicara Asosiasi Seniman Kachin mengatakan, sebanyak 80 orang meninggal dunia dan ratusan terluka dalam serangan udara yang menjatuhkan empat bom pada pukul 8 malam itu.

Dari 10 VIP militer (perwira), tentara Kachin, musisi, pemilik bisnis pertambangan batu giok, juru masak, hingga warga sipil lainnya.

Pemberontakan: Etnis minoritas di Myanmar telah memberontak untuk mencari kemerdekaan selama beberapa dekade terakhir. Pemberontakan anti pemerintah meningkat tajam secara nasional dengan pembentukan gerakan pro-demokrasi bersenjata yang menentang pengambilalihan militer tahun lalu.

Kachin adalah salah satu kelompok pemberontak etnis yang lebih kuat dan mampu membuat beberapa persenjataan mereka sendiri. Mereka juga memiliki aliansi longgar dengan milisi bersenjata dari pasukan pro-demokrasi yang dibentuk pada tahun 2021 di Myanmar tengah untuk melawan kekuasaan militer.

Peringatan 62 tahun berdirinya Organisasi Kemerdekaan Kachin dirayakan dengan konser di sebuah pangkalan pelatihan militer oleh Tentara Kemerdekaan Kachin, sayap bersenjata KIO. Terletak di dekat desa Aung Bar Lay di kotapraja Hpakant, daerah pegunungan terpencil 950 kilometer (600 mil) di utara kota terbesar Myanmar, Yangon. Hpakant adalah pusat industri pertambangan batu giok terbesar dan paling menguntungkan di dunia.

Baca Juga:

Myanmar Memanas, Kelompok HAM Laporkan 30 Pengungsi Hangus Dibakar

Penjabat Presiden Myanmar Nyatakan Perang Lawan Junta Militer

Junta Myanmar Pasang CCTV Pengenal Wajah Buatan China

Share: Junta Militer Myanmar Sebut Ngebom Konser untuk Serang Teroris