Internasional

Subvarian Omicron XXB India Bikin Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
ANTARA/REUTERS/Edgar Su/am.

Singapura saat ini diterpa gelombang kasus Covid-19 baru yang disebabkan subvarian Omicron, XBB. Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung mengatakan, gelombang kasus kemungkinan akan mencapai puncaknya sekitar pertengahan November 2022.

“Ini kemungkinan akan menjadi gelombang pendek dan tajam,” ujar Ong.

Subvarian XBB: Singapura, kata dia, kemungkinan kemungkinan akan mengalami rata-rata sekitar 15.000 kasus harian. “Sekitar pertengahan November, kita akan melihat gelombang mereda,” tutur Ong, dilansir dari CAN.

Proprorsi kasus jenis XBB telah meningkat di Singapura selama sebulan terakhir. Meski sangat menular, sejauh ini tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada varian sebelumnya. Misalnya, pada Jumat (14/10/2022), ada 9.087 kasus Covid-19 baru yang dilaporkan di Singapura. Sebanyak 562 pasien dirawat di rumah sakit (RS), dengan 44 pasien membutuhkan oksigen dan 9 pasien dibawa ke ICU.

Di Singapura, XBB sekarang menjadi subvarian utama, terhitung 54% dari kasus lokal dari 3 hingga 9 Oktober. Ini pertama kali terdeteksi pada Agustus di India dan sejak itu terdeteksi di lebih dari 17 negara, termasuk Australia, Bangladesh, Denmark, Jepang, dan AS.

Infeksi ulang: Menurut Ong, gelombang kasus Covid-19 di Singapura saat ini disebabkan strain XBB dan infeksi ulang. Dalam tiga minggu, XBB ‘mengungguli’ subvarian Omicron lainnya.

“Karena 75% dari populasi kita sudah terinfeksi, jadi setiap gelombang baru pastilah infeksi ulang, disumbang oleh infeksi. Itu yang kita lihat sekarang,” ucapnya.

Proporsi infeksi ulang di antara total kasus Covid-19 di Singapura telah meningkat selama sebulan terakhir. Kini, infeksi ulang mencapai 17% dari total kasus baru.

Tempat tidur RS: Direktur Pelayanan Medis Singapura Kenneth Mak mengatakan, jumlah kasus parah dan rawat inap tidak sebanyak gelombang sebelumnya, meski terjadi kenaikan kasus Covid-19. Ada tempat tidur ICU yang cukup untuk pasien Covid-19 dan non-Covid-19. Bahkan, masih tersedia sekitar 50 tempat tidur ICU dewasa untuk kasus Covid-19.

Dalam menanggapi lonjakan kasus selama dua minggu terakhir, RS telah mengaktifkan berbagai tindakan untuk mengoperasikan sekitar 200 lebih banyak tempat tidur untuk pasien Covid-19. Ini termasuk menunda penerimaan yang tidak mendesak, memulangkan pasien yang stabil ke rumah atau ke panti jompo, serta memindahkan pasien yang pulih ke fasilitas perawatan transisi dan rumah sakit komunitas.

“Jumlah kasus Covid di ICU kami perlahan meningkat seiring, karena kasus komunitas meningkat, meskipun pada lintasan yang lebih rendah. Saya mencari pemahaman bahwa rumah sakit umum kita harus memprioritaskan sumber daya mereka untuk melayani mereka yang sakit parah,” ucapnya.

Baca Juga:

Gelombang Baru Covid-19 Ancam Eropa

Pemerintah: Bila Februari Kasus Landai, RI Lepas dari Pandemi Covid-19

Kasus Covid-19 Landai, Vaksinasi Hingga 70 Persen Populasi Tetap Harus Dikejar

Share: Subvarian Omicron XXB India Bikin Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak