Indonesia menjadi salah satu negara yang menolak pembahasan dugaan pelanggaran hak asasi manusia Pemerintah China terhadap komunitas muslim Uighur di wilayah Xinjiang, China dalam Dewan HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Indonesia bersama negara Muslim lainnya, Pakistan memilih untuk menolak pembahasan yang akan menyudutkan China.
Alasan: Wakil tetap Indonesia di Jenewa, Swiss, Febrian A Ruddyard menerangkan, Indonesia memandang pendekatan yang diajukan oleh negara pengusung dalam Dewan HAM tidak akan menghasilkan kemajuan yang berarti, utamanya karena tidak mendapat persetujuan dan dukungan dari negara yang berkepentingan, yakni China.
“Berdasarkan pertimbangan pertimbangan tersebut, Indonesia tidak dalam posisi untuk mendukung rancangan keputusan mengenai penyelenggaraan debat tentang situasi HAM di Wilayah Otonomi Xinjiang Uighur,” kata Febrian dalam sebuah surat penjelasan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi, diterima Asumsi pada Selasa (11/10/2022).
Komitmen HAM: Dengan memblok pembahasan mengenai situasi HAM di Xinjiang, menurut Febrian bukan serta merta Indonesia melepas komitmen dalam menegakkan HAM. Dia memastikan bahwa Indonesia teguh memegang komitmen untuk menjunjung prinsip-prinsip HAM.
“Indonesia sekali lagi menekankan komitmennya yang teguh untuk mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia di seluruh dunia termasuk di Xinjiang,” katanya.
Solidaritas Islam: Menurut Febrian, sebagai negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia dan sebagai demokrasi yang aktif dan dinamis, Indonesia tidak bisa menutup mata terhadap kondisi Muslim di belahan dunia lain. Sebab tanggung jawab Indonesia sebagai bagian dari umat Islam, untuk saling menjaga satu sama lain.
Komunitas Muslim Indonesia dan masyarakat sipil juga terus memberikan perhatian khusus terhadap situasi Muslim Uighur. Namun menurunya dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah melakukan diskusi dengan pemerintah dan masyarakat Tiongkok terkait pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia Muslim Uighur.
“Diskusi serupa juga sudah terjalin di antara organisasi masyarakat Islam di kedua negara kita,” katanya.
Soroti kondisi Uighur: Selain itu, Febrian melanjutkan bahwa Indonesia juga terus bekerja sama dengan negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) lainnya untuk membahas isu tersebut. Tujuan utama dari diskusi dan keterlibatan Indonesia dimaksud adalah untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan saudara-saudari Muslim Indonesia di Xinjiang.
Febrian menyarankan supaya Dewan HAM harus fokus untuk membangun lingkungan yang kondusif guna mendorong semua negara dapat memenuhi kewajiban hak asasi manusianya.
Terdapat 19 negara yang diketahui menolak mosi untuk membahas laporan yang disebut telah lama ditunggu-tunggu oleh Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia itu. Laporan itu menemukan bahwa China bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia yang serius – dan kemungkinan kejahatan terhadap kemanusiaan terhadap muslim Uighur di Xinjiang.
Blok 19 negara itu termasuk sejumlah negara berkembang di Afrika, Asia Tengah, Asia Selatan, dan Amerika Latin. Sementara itu, 17 negara lain – termasuk AS, Inggris, Jepang, Korea Selatan, dan beberapa negara Eropa – memberikan suara mendukung mosi tersebut, sementara 11 lainnya, termasuk India dan Malaysia, abstain.
Kritik pedas: Elaine Pearson dari Human Rights Watch menuding kemunafikan Indonesia dan Pakistan, sebagai negara Muslim namun justru menolak pembahasan mengenai temuan dugaan pelanggaran HAM terhadap saudara Muslim mereka di China.
“Sangat mengecewakan dan sangat munafik bagi Pakistan dan Indonesia untuk memilih tidak,” kata Elaine Pearson kepada ABC.
Kedua negara tersebut adalah anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI), di mana dia melihat selama ini OKI mengambil sikap yang lebih kuat terhadap pelanggaran HAM yang menimpa komunitas Muslim lainnya, seperti etnis Rohingya di Myanmar dan apartheid yang dilakukan oleh otoritas Israel di Palestina.
“Namun, ketika sampai pada pelanggaran yang dihadapi oleh Uighur dan Muslim Turki lainnya di China, sebagian besar hanya diam,” katanya.
Baca Juga:
Indonesia Tolak Bahas Dugaan Pelanggaran HAM China terhadap Muslim Uighur
PBB: China Hancurkan Masjid-Kuburan Muslim Uighur di Xinjiang