Tanaman tabebuya kini kembali bermekaran di beberapa jalan yang ada di Kota Surabaya, Jawa Timur. Banyak orang yang salah kaprah tentang bunga tabebuya. Mereka menyebut jika tabebuya yang banyak di tanam di Surabaya adalah sakura, namun nyatanya adalah bukan.
Melansir dari Antara, Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Anna Fajriatin mengatakan bahwa musim kemarau adalah kondisi cuaca yang bagus untuk tanaman tabebuya karena tanaman akan berkembang dengan subur.
“Saat ini semua tanaman tabebuya sedang bermekaran. Pada saat kemarau tanaman tabebuya akan bermekaran. Begitu hujan dia akan menurun dan menurun,” ucapnya.
Bunga yang bermekaran memiliki warna yang berbeda-beda di setiap pohonnya. Ada yang berwarna putih, merah muda, kuning, dan juga ungu. Jika sedang bermekaran seperti ini memang seperti ada di Jepang.
Tanaman Tabebuya: Bunga yang bernama latin Tabebuia chrysotricha adalah salah satu jenis tanaman yang berasal dari Brasil. Tabebuya termasuk jenis pohon besar yang memiliki keunggulan daunnya yang tidak mudah rontok serta akar pohon yang tidak merusak rumah.
Tanaman ini juga berfungsi untuk menyerap karbon serta polusi kendaraan. Tabebuya sendiri tidak memerlukan perawatan khusus. Hanya perlu dilakukan penyiraman dan diberikan pupuk secara reguler. Dengan itu pohon tabebuya akan tumbuh dengan baik.
Baca Juga: Waspada Pesisir Utara Jawa Tenggelam, Pekalongan-Semarang Terparah
Tabebuya yang banyak ditemukan di tanah air pada umumnya berbentuk terompet dan bergerombol dengan ukuran 3-5 sentimeter. Memiliki struktur ranting yang rindang serta bunga warna-warni yang bermekaran di musim kemarau, sehingga banyak orang menyebutnya sebagai tanaman sakura, karena memiliki bunga yang mirip seperti bunga sakura.
Tabebuya di Surabaya: Berdasarkan inisiatif Menteri Sosial, Tri Rismaharini yang pada saat itu masih menjabat sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, Pemkot Surabaya mendatangkan tanaman tabebuya dari Malang dan Kediri mulai dari tahun 2010.
Pohon tabebuya itu kemudian dibudidayakan di kebun bibit Surabaya yang kemudian saat ini banyak ditemukan di jalan-jalan protokol yang ada di Surabaya. Pemkot Surabaya melakukan penanaman beberapa jenis pohon dimaksudkan untuk peremajaan ruang terbuka hijau di Surabaya.
Beda Tabebuya dan Sakura: Bunga Sakura memiliki jenis warna yang sedikit, berbeda dengan tabebuya yang punya jenis warna yang cukup banyak. Tabebuya yang ada di jalan-jalan Surabaya memiliki beberapa varian warna seperti warna merah muda, putih, kuning dan ungu, sehingga sekilas mirip dengan bunga sakura.
Banyak wisatawan pergi ke Jepang saat musim bunga sakura bermekaran, ini juga dilakukan oleh Pemkot Surabaya yang mengharapkan dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke Surabaya pada saat musim bunga tabebuya seperti sekarang.
Perlindungan Tabebuya: Pemkot Surabaya akan memberikan sanksi bagi masyarakat yang melakukan perusakan pohon. Salah satu sanksi tersebut adalah dengan penggantian pohon dengan jenis pohon serupa yang dirusak. Hal ini sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Surabaya Nomor 19 Tahun 2014 Tentang perlindungan pohon.
Semua masyarakat wajib menjaga pohon karena pohon ini sangat berarti untuk menjaga lingkungan dan kualitas udara serta untuk menyerap karbon dan mengurangi polusi udara.