Akademisi Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura Laus Deo Calvin Rumayom mengingatkan, penanganan kasus Gubernur Papua Lukas Enembe harus berhati-hati. Sebab, sebagai pejabat publik, orang nomor satu di provinsi Papua itu pernah trauma dan sakit hati, sehingga tak percaya kepada negara.
Penanganan khusus: Menurut Laus, penanganan secara khusus tak hanya pada kasus Gubernur Lukas Enembe, tetapi terkait para bupati lainnya di Papua. Jika terjadi kasus korupsi, maka harus dijelaskan kepada warga kasus ini tak ada hubungannya pelanggaran HAM, tetapi murni kasus penyalahgunaan kewenangan.
“Kalau yang digaungkan misalnya jemput paksa atau narasi lain tanpa penjelasan maka warga Papua mempunyai kesimpulan sendiri-sendiri. KPK harus menjelaskan apa masalahnya sehingga tak bisa menangkap atau menahan Lukas Enembe, apakah karena masalah keamanan atau soal alat bukti belum cukup. Kasus Gubernur Papua adalah masalah kita dan tak boleh biarkan Lukas sendiri, tak boleh biarkan Pemprov Papua sendiri, tak boleh biarkan KPK dan TNI-Polri bergerak sendiri,” ujar Laus, dilansir dari Antara.
Ia mengakui, ada ada pelajaran berharga yang dipetik dari kasus Lukas Enembe. Yaitu, melahirkan sebuah konsep pembangunan Papua satu perspektif baru melalui pendekatan antropologis, pendekatan filosofis, dan pendekatan partisipatif.
Jejak Nelson Mandela: Ia berharap Gubernur Lukas Enembe dapat mengikuti jejak Nelson Mandela yang menjadi contoh bagi negara-negara demokrasi di dunia. Setelah 27 tahun mendekam dalam penjara, Nelson Mandela tetap menyerukan perdamaian dan pengampunan bagi lawan-lawan politiknya.
Nelson Mandela dikenang sebagai tokoh politik yang berani memberikan pengampunan kepada Apartheid. Menurut Lau, pengampunan itu sebabkan Afrika Selatan kini menjadi bangsa yang besar, dihargai, dan bermartabat.
“Gubernur Papua sebagai pemimpin Papua harus bisa mengampuni dirinya sendiri, mengampuni rakyatnya, mengampuni pihak-pihak yang menghakimi dirinya. Karena dengan mengampuni, ia akan mendapatkan pahalanya, mendapatkan apa yang menjadi haknya,” ucapnya.
Ia berharap, Lukas Enembe tetap kuat, tegar, dan menggunakan khidmat Tuhan. Kesalahan sebagai manusia pasti terjadi, tetapi kalau dirinya punya niat baik untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, pasti Tuhan akan membuka jalan.
Baca Juga:
KPK Sebut Ada Provokator yang Dorong Lukas Enembe Mangkir dari Pemeriksaan
AHY Copot Lukas Enembe dari Kursi Ketua DPD Demokrat Papua
Moeldoko Sentil Demo Pendukung Lukas Enembe: Apa Perlu TNI Dikerahkan?