Militer Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) merespon atas peluncuran rudal balistik Korea Utara (Korut) yang melintas di atas wilayah Jepang, pada Selasa(4/9/2022).
Merespons rudal Korut: Militer Korsel dan AS menembakkan sejumlah rudal ke laut tanggapan atas tindakan Korut. Masing-masing pihak menembakkan sepasang rudal balistik jarak pendek ATACMS buatan AS. Militer Korsel secara terpisah mengonfirmasi bahwa peluncuran rudal Hyunmoo-2 gagal karena jatuh beberapa saat setelah ditembakkan. Akan tetapi, insiden itu tidak menimbulkan korban.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, tindakan Korut menembakkan rudal balistik jarak menengah di atas Jepang pada Selasa (4/10/2022) sebagai pelanggaran resolusi Dewan Keamanan PBB.
Respons Jepang: Korut menembakkan rudal di atas Jepang untuk pertama kalinya sejak 2017. Juga pertama kalinya Jepang mengeluarkan ‘peringatan-J’ kepada penduduk di wilayah timur laut untuk mengungsi ke gedung-gedung terdekat sejak 2017.
Kereta api di wilayah Hokkaido dan Aomori dihentikan sementara sebelum adanya pemberitahuan dari pemerintah Jepang bahwa rudal Korut tampaknya telah mendarat di Pasifik.
Korut melakukan uji coba rudal paling signifikan sejak Januari 2022. Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida mengatakan, penembakan itu merupakan bagian dari serangkaian peluncuran rudal baru-baru ini oleh Korut.
Ia sangat mengutuk tindakan sembrono itu. Ia akan mengadakan pertemuan dengan Dewan Keamanan Nasional untuk membahas situasi tersebut.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan, belum ada laporan kerusakan setelah peluncuran rudal Korut. Rudal itu mendarat di perairan di luar zona ekonomi eksklusif Jepang setelah penerbangan 22 menit.
Tanggapan latihan militer bilateral: Peluncuran itu merupakan uji coba senjata putaran kelima oleh Korut dalam 10 hari terakhir. Ini merupakan tanggapan nyata terhadap latihan militer bilateral antara Korsel dan AS dan pelatihan sekutu lainnya yang melibatkan Jepang pekan lalu. Korut memandang latihan semacam itu sebagai latihan invasi.
Dilansir dari NPR, rudal yang ditembakkan selama empat putaran peluncuran terakhir adalah jarak pendek dan jatuh di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang. Rudal-rudal itu mampu mengenai sasaran di Korsel.
Korut telah menguji coba sekitar 40 rudal di sekitar 20 acara peluncuran yang berbeda tahun ini ketika pemimpinnya Kim Jong Un bersumpah untuk memperluas persenjataan nuklirnya dan menolak diplomasi nuklir dengan AS.
Beberapa ahli mengatakan, Kim pada akhirnya akan mencoba menggunakan persenjataannya yang diperbesar untuk menekan AS agar menerima negaranya sebagai negara nuklir, sebuah pengakuan yang menurutnya perlu untuk memenangkan pencabutan sanksi internasional dan konsesi lainnya.
Baca Juga:
Rudal Korut Terbang di atas Jepang
Iran Serang Irak Pakai Rudal-Drone, Buntut Kematian Mahsa Amini