Covid-19

Waspada! Pelonggaran PPKM Bisa Picu Gelombang Ketiga Covid-19

Ray Muhammad — Asumsi.co

featured image
Pixabay

Gelombang ketiga Covid-19 diprediksi akan kembali terjadi di Indonesia, seiring dengan pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang saat ini dilakukan pemerintah.

Diprediksi Akhir Tahun

Hal ini disampaikan epidemiolog Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko Wahyono. Menurutnya, gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia berpotensi terjadi pada akhir tahun ini.

“Gelombang ketiga ini bisa terjadi di Desember dengan perkiraan kasus harian antara 20 sampai 40 ribu sehari. Menurut saya, puncak ketiga ini tidak akan lebih dari 50 ribu kasus sehari,” jelas Yunis kepada Asumsi.co melalui sambungan telepon, Selasa (21/9/21).

Ia mengungkapkan pemicu terjadinya gelombang Covid-19 di Indonesia tak lain adalah pelonggaran PPKM yang dilakukan pemerintah, mulai dari kembali memaksimalkan sekolah tatap muka, pembukaan pusat perbelanjaan hingga tempat wisata secara tergesa-gesa.

“Covid-19 di kita enggak akan berhasil jadi endemi kalau pelonggaran sosial yang tergesa-gesa dan tanpa perhitungan seperti ini. Jadi menurut saya, utamanya pembukaan tempat wisata, kemudian mal yang anak kecil sudah boleh masuk lagi ini, tergesa-gesa dan tidak bijak dilakukan sekarang,” tuturnya.

Ia menyayangkan pelonggaran yang saat ini dilakukan pemerintah seolah Indonesia sudah siap kembali hidup seperti sedia kala, asalkan menjaga protokol kesehatan dan berbekal aplikasi PeduliLindungi untuk pelacakan mobilitasnya.

“Enggak begitu aturan mainnya. Ini tergesa-gesa. Jelas, saya khawatir ini bisa memicu terjadinya gelombang ketiga. Tentu saja membuat harapan kita semua kalau Covid-19 semestinya jadi endemi tahun ini, bakal tertunda jadi tahun depan,” ujar Yunis.

Tingkatkan Target Vaksinasi

Tri Yunis juga menegaskan pentingnya percepatan vaksinasi harian. Bila capaian vaksinasi Covid-19 tak sampai 50 persen pada akhir tahun ini, maka gelombang ketiga Covid-19 bisa berlangsung lama.

Oleh sebab itu, dirinya mengharapkan agar target vaksinasi harian terus ditingkatkan. Saat ini, menurutnya bukan lagi bertahan memasang target vaksinasi 1 juta orang per hari.

“Kalau 1 juta orang per hari terus, enggak akan tercapai 50 persen pada Desember 2021. Maka, menurut saya perlu ditingkatkan 1,5 juta sehari yang mungkin akan tercapai 50 persen masyarakat kita divaksin,” terangnya.

Baca Juga: PPKM Diperpanjang, Anak di Bawah 12 Tahun Boleh Masuk Mal

Bahkan, ia mengatakan lebih bagus lagi jika pemerintah memasang target 2 juta orang yang divaksinasi per harinya supaya bisa mencapai 60 persen masyarakat agar kekebalan kelompok bisa terjadi.

“Kalau vaksinasi kita tidak terkejar dan tidak terus ditingkatkan di atas 1 juta, maka kemungkinan Desember bisa terjadi gelombang ketiga. Apalagi ditambah di bulan itu ada momen-momen haru libur. Bisa lebih panjang kekhawatiran gelombang ketiga bukan cuma terjadi sampai Januari, tapi bisa sampai Maret 2022,” ungkapnya.

Epidemiolog UI juga mengingatkan agar pemerintah jangan lagi mengambil keputusan pelonggaran sosial terburu-buru seperti yang dilakukan saat ini. Menurutnya, sudah cukup pelonggaran dilakukan sampai pusat perbelanjaan.

Setidaknya hingga akhir tahun ini, kata dia, aktivitas masyarakat lainnya seperti yang bekerja di kantor jangan dulu dipaksakan dilakukan pelonggaran dengan boleh kembali bekerja di kantor, meski sudah divaksinasi.

“Jangan sampai pelonggaran aktivitas lainnya dilakukan tergesa-gesa terus dilakukan, misalnya nanti tiba-tiba pekerja sudah boleh lagi kerja kantor lagi kayak biasa atau kapasitas sekolah terus ditingkatkan jumlah pelajarnya. Tahan dulu setidaknya sampai akhir tahun karena bisa jadi pemicu gelombang ketiga juga,” ucapnya.

Share: Waspada! Pelonggaran PPKM Bisa Picu Gelombang Ketiga Covid-19