Covid-19

Mengenal C.1.2, Varian Baru Corona yang Miliki Banyak Mutasi

Admin — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi: Unsplash

Badan Riset dan
Inovasi menyatakan varian C.1.2 virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak lebih
berbahaya dari variants of interest (VoI) atau variants of concern
(VoC) yang sudah diklasifikasikan Badan Kesehatan Dunia.

Riset: Ketua Tim Whole Genom Sequencing (WGS) SARS-CoV-2 BRIN, Sugiyono
mengatakan varian C.1.2 memiliki perubahan material genetik yang diduga dapat
mempengaruhi karakteristik virus, seperti mutasi pada protein spike yang
berhubungan dengan tingkat penularan atau transmisi dan penurunan efektivitas
vaksin atau terapi.

“Varian C.1.2
statusnya saat ini adalah
alerts for further monitoring sejak 1 September 2021
dan sebetulnya boleh dikatakan tidak lebih berbahaya dibandingkan dengan varian
yang sudah diklasifikasikan sebagai VoI/VoC,” ujar Sugiyono dikutip dari
Antara.

Mutasi: Laporan mingguan Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
(Puslitbangkes) Kemenkes RI periode 28 Agustus hingga 3 September 2021 menjelaskan
varian C.1.2 merupakan turunan dari varian C.1 pada Mei 2021 di Afrika Selatan.

Berdasarkan
pengamatan peneliti tersebut, varian ini memiliki susunan mutasi yang merupakan
gabungan dari beberapa mutasi yang terdapat pada varian alfa, beta, gamma,
delta dan lambda, serta mutasi baru (C136F, Y449H and N679K).

Penyebaran: Sugiyono menyebut masih perlu pemantauan lebih lanjut sambil menunggu
bukti ilmiah baru terkait karakteristik varian C.1.2. Saat ini, varian yang
diidentifikasi pertama kali di Afrika Selatan itu belum masuk ke Indonesia.

Kalsifikasi: Varian yang masuk daftar VoI adalah varian eta, iota, kappa, lambda
dan mu. Sementara varian yang masuk dalam VoC adalah alpha, beta, gamma, dan
delta.

Share: Mengenal C.1.2, Varian Baru Corona yang Miliki Banyak Mutasi