Para ilmuwan telah memprediksi usia Matahari bakal berhenti menyinari Bumi. Prediksi usia Matahari ini, diketahui berdasarkan analisa terhadap batuan meteorit tertua yang ada di Bumi.
Pernyataan: Melansir Stanford Solar Center, Matahari akan meredup sekitar 5 miliar tahun lagi dari usianya saat ini. Matahari kini, berada di usia 4,6 miliar tahun.
“Matahari yang terbentuk dari kumpulan gas, tidak akan lagi memancarkan sinarnya saat berusia 10 miliar tahun,” demikian pernyataan ilmuwan tersebut.
Analisa Fosil Tertua: Selain diketahui berdasarkan pengamatan meteorit tertua yang jatuh ke Bumi, usia Matahari ini juga diperoleh dari analisa penemuan fosil tertua di Australia. Fosil itu diketahui berumur sekitar 3,5 miliar tahun, yang menandakan terjadinya pencahayaan bintang raksasa tersebut ke Bumi.
Saat Matahari meredup, menurut pengamatan ilmuwan, makhluk hidup terutama manusia yang ada di Bumi, tidak akan menyadari bahwa Matahari telah berhenti bersinar.
Kehilangan Orbit: Melansir Futurism, setidaknya manusia baru menyadari Matahari telah padam sekitar 8,5 menit kemudian, usai fenomena ini terjadi. Hingga akhirnya, Matahari menghilang dan seketika Bumi diselimuti gulita.
Bumi yang kehilangan orbit Matahari, kemudian melakukan perjalanan galaksi dengan kecepatan 18 mil per detik.
Terjadi Kepunahan: Suhu Bumi kemudian turun drastis dan membeku di bagian permukaannya mencapai di bawah 0 derajat celcius, sampai -100 selama setahun. Seluruh makhluk hidup yang ada di Bumi pun akan punah. Bumi kemudian akan menjelma menjadi batuan kristal beku di ruang angkasa.