Isu Terkini

Pakar soal Kebocoran Data: Warga Sibuk Berdoa, Kominfo Sibuk Nyangkal

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi Antara

Sekitar 1,3 miliar data kartu SIM terdiri atas NIK, nomor telepon, nama penyedia, dan tanggal pendaftaran diduga bocor. 

Berdasarkan tangkapan layar milik akun Bjorka di forum breached.to, data itu diperoleh dari registrasi kartu SIM prabayar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). 

Bjorka membagikan sekitar 2 juta sampel gratis yang dapat diunduh secara bebas di Breached Forums. Bjorka memiliki data asli dengan ukuran 18 GB (Compressed) atau 87 GB (Uncompressed). Bjorka menjualnya dengan harga 50.000 dollar AS (setara Rp 744 juta). 

Data otentik: Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya mengaku menganalisa 1 juta data dari sampel gratis tersebut dan mencoba meneliti keabsahan data yang diberikan. Hasilnya nomor telepon dan NIK yang terkandung di dalam sampel data yang diberikan tersebut cukup otentik. 

“Dari nomor NIK yang diberikan sebagai sampel, semua nomor NIK yang dicek secara random 100 % merupakan NIK yang otentik dan nomor telepon yang terkait dengan NIK tersebut ternyata aktif dan memang digunakan oleh pemilik NIK yang bersangkutan,” ujar Alfons dalam keternagan tertulis yang diterima Asumsi.co, Selasa (7/9/2022). 

Kominfo sibuk menyangkal: Ia menyesalkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang semestinya menjawab dugaan kebocoran data itu justru sibuk menyangkal, bahwa datanya bukan dari institusinya.

Padahal, sangat jelas Kominfo yang mengeluarkan peraturan bahwa setiap pengguna kartu SIM wajib memberikan informasi kependudukan sebagai syarat menggunakan kartu SIM dan menjamin data yang diberikan akan aman karena semua operator sudah menerapkan ISO 27001. 

“Kebocoran data membuat masyarakat Indonesia yang mengerti makin religius, sibuk berdoa semoga data yang mereka percayakan kepada pengelola data bisa aman. Sementara pengelola datanya sibuk menyangkal, data masyarakat Indonesia makin hari makin banyak yang bocor. Kebocoran data yang cukup memprihatinkan adalah kebocoran data registrasi kartu SIM yang memuat pendaftaran 1.3 miliar data,” tutur Alfons.

Baca Juga:

Kominfo Bantah Alami Kebocoran Data Registrasi Kartu SIM 

Kominfo Audit Dugaan 1,3 Miliar Data Kartu SIM Bocor 

Geger KTP ASN Terdaftar jadi Anggota Partai 

Share: Pakar soal Kebocoran Data: Warga Sibuk Berdoa, Kominfo Sibuk Nyangkal