Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menerima kunjungan Ketua PDI Perjuangan Puan Maharani di kediaman Prabowo, Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada Minggu (4/8/2022). Momen pertemuan itu menunjukkan sinyal kuat bersatunya Gerindra-PDI Perjuangan.
Ganjalan: Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro melihat sejumlah ganjalan untuk kedua pihak berkoalisi dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang. Ganjalan pertama menyangkut elektabilitas, di mana elektabilitas antara Prabowo dan Puan amat jomplang.
“Perbedaan elektabilitas antara Pak Prabowo dengan Puan Maharani kalau PDIP mau menjagokan Puan Maharani. Puan kan dalam sejumlah lembaga survei masih sekitar 1 sampai 1,5 persen [elektabilitasnya]. Pak Prabowo sebagai capres yang memiliki elektabilitas sudah dua digit, hampir 30 persen itu kan tentu mengharapkan cawapresnya bisa mendukung elektabilitas supaya bisa menunjang kemenangan,” ucap Bawono kepada Asumsi.co, Senin (5/8/2022).
Soal elektabilitas: Jarak elektabilitas keduanya yang terpaut begitu jauh cukup sulit untuk mengamankan kemenangan dalam Pilpres 2024 mendatang.
Di samping itu, Bawono menyangsikan partai berlambang kepala banteng itu akan mau hanya mendapatkan kursi wakil presiden jika duet dengan Gerindra. Mengingat dalam gelaran Pemilu sebelumnya PDI Perjuangan berakhir sebagai pemenang.
Partai yang dinakhodai Megawati Soekarno Putri itu juga memiliki konstituen paling besar ketimbang partai-partai lainnya.
“Di saat bersama gak mungkin juga membayangkan Pak Prabowo sebagai cawapres karena beliau kan sudah dideklarasikan di rapat pimpinan nasional partai sebagai presiden. Dan beliau kan selama dua kali terakhir ini maju sebagai presiden, masa 2024 maju sebagai cawapres,” ungkapnya.
Bawono melihat kedua partai akan berjuang keras jika keduanya kukuh untuk koalisi. Mengingat elektabilitas Puan yang berada di lapisan bawah jika dibanding nama lain seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan lainnya.
Potensi koalisi: Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan bahwa partainya bersama dengan PDI Perjuangan sepakat untuk senantiasa membangun komunikasi politik yang terbuka demi kepentingan bangsa Indonesia.
“Saya kira konklusi yang paling jelas adalah kami bertekad untuk melanjutkan komunikasi politik secara terus-menerus dengan terbuka, dengan apa adanya,” kata Prabowo seperti dilansir Antara.
Prabowo menambahkan kesepakatan antara PDIP dan Gerindra untuk membangun komunikasi secara terbuka ini juga merupakan langkah awal dari kedua belah pihak dalam menghadapi musim politik yang akan datang.
Baca Juga:
Prabowo Soal Duet Bareng Puan: Dari Segi Teori, Ya Pasti Memungkinkan