Kesehatan

4 Tanda Anda Terjebak dalam Hubungan Toxic

Joko Panji Sasongko — Asumsi.co

featured image
Pixabay

Usai kasus Johnny Depp dan Amber Heard mencuat di berbagai
pemberitaan, banyak orang kemudian menyoroti hubungan yang tidak sehat atau
toxic. Namun, dalam sebagian besar kasus, orang tidak menyadari bahwa mereka
sedang terjebak dalam hubungan tersebut.

Dikutip dari siaran pers yang diterima ANTARA, Violet Lim
yang merupakan Chief of Cupid dan CEO Lunch Actually, pelopor dating agency di
Asia, mengungkapkan tanda-tanda hubungan toxic yang perlu diwaspadai.

Cemburu Berlebihan dan Kurangnya Kepercayaan

Hubungan seharusnya menjadi tempat aman untuk menjadi diri
sendiri, memiliki seseorang yang bisa diandalkan, dan sama-sama tumbuh menjadi
orang yang lebih baik dalam setiap aspek.

Dalam hubungan yang toxic, kedua belah pihak akan sangat
kompetitif. Mereka tidak akan membiarkan pasangannya menjadi lebih baik atau
bersama seseorang yang lebih baik dari mereka.

Salah satu pihak juga akan takut pasangannya meninggalkan
mereka. Dengan demikian, mereka akan mengendalikan pasangannya tentang siapa
yang ditemui, siapa yang disukai, dan tidak membiarkan pasangannya tumbuh
menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri.

Tak Ada Take and Give

Hubungan yang sehat adalah hubungan di mana keduanya merasa
bahagia dengan saling memenuhi kebutuhan dan keinginan masing-masing.

Ketika Anda merasa selalu menjadi pihak yang menyenangkan
pasangan dan hanya memikirkan apa yang membuat pasangan Anda bahagia tanpa
mempertimbangkan kebahagiaan Anda sendiri, Anda harus berhenti.

Sering kali, Anda berpikir bahwa hal itu normal dan Anda
masih dapat menoleransi perilaku pasangan Anda. Kemudian, Anda berharap
pasangan akan berubah. Tapi nyatanya, Anda hanya akan memberikan sesuatu kepada
pasangan tanpa mendapatkan sesuatu kembali.

Membuat Alasan Atas Perilaku Buruk Pasangan

Jika ada teman dekat yang mengkritik pasangan Anda, kemudian
Anda selalu berargumen bahwa dia tidak mengenal pasangan Anda sebaik Anda,
padahal hati kecil Anda tidak mengatakan demikian, ini adalah tanda bahaya.

Ketika Anda merasa dipaksa untuk membela pasangan, Anda
perlu memikirkan kembali hubungan yang sedang dijalani.

Komunikasi Terasa Melelahkan

Anda perlahan-lahan berhenti untuk mengatakan apa yang
sedang dirasakan karena sudah tahu ke mana arah pembicaraan akan berakhir.

Misalnya, ketika Anda mengatakan, “Saya merasa sangat
sedih tentang pekerjaan akhir-akhir ini,” dan dia menjawab, “Kamu
tampak baik-baik saja ketika teman-temanmu ada, kenapa kamu mengeluh saat
bersama saya?”. Perkataan dia akan membuat Anda merasa bahwa semua yang
terjadi adalah salah Anda sendiri.

Jika Anda merasakan hal-hal tersebut, maka sudah saatnya
Anda untuk mempertimbangkan kembali hubungan yang sedang Anda jalani sebelum
melangkah lebih jauh. Jika sulit keluar dari hubungan yang toxic, Anda bisa
mencari bantuan dari seseorang yang Anda percayai atau bahkan tenaga
profesional jika diperlukan.

Baca Juga

Share: 4 Tanda Anda Terjebak dalam Hubungan Toxic