Isu Terkini

Sebulan Lebih Penyidikan, Ponsel Brigadir J Masih Misteri

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.

Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam mengungkap, sosok ‘skuad lama’ yang disebut pernah mengancam membunuh Brigadir J ternyata Kuat Maruf, sopir dan asisten rumah tangga Ferdy Sambo. 

Ancaman pembunuhan: Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap pacar mendiang Brigadir J, Vera, ancaman pembunuhan itu terjadi pada Kamis (7/7/2022) malam, sehari sebelum insiden penembakan di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan. 

“Kurang lebih kalimatnya begini, jadi Yosua dilarang naik ke atas menemui ibu P karena membuat Ibu P sakit. Kalau naik ke atas, akan dibunuh,” ujar Anam dalam rapat Komisi III dengan Kompolnas di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (22/8/2022). 

Ponsel hilang: Komnas HAM menguji temuan itu dengan memanggil semua ajudan terkait kasus pembunuhan Brigadir J. Meski pemeriksaan ajudan tidak bisa mengklarifikasi adanya ancaman pembunuhan, tetapi Komnas HAM mendapatkan petunjuk untuk memeriksa data jejak digital.

Komnas HAM meminta ponsel dan raw-materialnya yang telah disita tim khusus Polri. 

“Disitulah kami mendapatkan banyak hal, termasuk konfirmasi soal Vera, betul ada komunikasi itu. Betul juga ada nangis-nangis itu komunikasi pribadi (terjadi tiga minggu sebelum ancaman pembunuhan) dan tidak ada urusan dengan kematian (Brigadir J),” tutur Anam. 

Kondisi ponsel: Namun, ponsel dan raw-materialnya yang telah disita tim khusus Polri ternyata banyak yang sudah diganti. Bahkan, rekam jejak digital ponselnya juga sudah hilang. Hingga saat ini, keberadaan sejumlah ponsel milik Brigadir J setelah insiden pembunuhan itu, masih belum diketahui. 

“Fisik handphone-nya hilang, enggak hanya handphone Yosua. Kalau handphone Yosua itu sampai sekarang juga belum ketemu,” ucapnya. 

Jenis dan merek ponsel yang diserahkan kepada keluarga Brigadir J berbeda dari yang asli. Komnas HAM belum bisa memeriksa rekam digital sebelum kematian Brigadir J dari ponsel tersebut. 

“Dari informasi yang kami peroleh di Jambi, handphone Yosua tidak model begini. Handphone Yosua ada Samsung, ada handphone China. Ini modelnya enggak seperti ini. Ini handphone yang seolah-olah handphone Yosua yang enggak bisa dibuka. Handphone Yosua ke mana terutama yang Samsung 8 itu? Sampai detik ini kami juga tidak tahu,” ujar Anam. 

Grup WhatsApp: Padahal, rekam jejak digital itu penting untuk mengungkap kasus pembunuhan Brigadir J, yang mana tempat kejadian perkara (TKP) di rumah dinas Ferdy Sambo sudah dirusak.

“Ada beberapa grup WhatsApp. Dalam catatan kami ada tiga grup WhatsApp. Itu dulunya pernah ada, terus enggak ada karena handphone ganti. Terus ada, tetapi yang 10 (Juli 2022) ke bawah itu enggak ada lagi komunikasi dan sebagainya. Itu penting bagi kami untuk dilacak,” tutur Anam.

Baca Juga:

Brigadir J Disebut Berencana Nikah Usai Gelar Wisuda 

Wisuda dari UT, Brigadir J Raih Predikat Sangat Memuaskan 

Misteri Jenderal Polisi Bintang Tiga Ancam Mundur Bila Sambo Tak jadi Tersangka

Share: Sebulan Lebih Penyidikan, Ponsel Brigadir J Masih Misteri