Data milik Badan Intelijen Negara (BIN) dikabarkan bocor karena diretas. Isu dugaan data BIN bocor viral di media sosial. Isu dugaan data BIN bocor pertama kali dihembuskan seorang pengguna Breached.to dengan nama strovian.
Pengguna itu mengklaim telah memiliki lebih dari 180 file data BIN yang diduga bocor. Dari mulai laporan, strategi bisnis, daftar nama agen intelijen, hingga data krusial lainnya. Bahkan, pengguna itu mengklaim telah memperoleh detail informasi agen intelijen BIN, dari nama, peringkat, unit, hingga lokasinya. Data yang diduga bocor disebut-sebut dicuri dari Deputi Bidang Intelijen Luar Negeri BIN pada 2020.
Aman: Menanggapi hal itu, Juru bicara BIN Wawan Hari Purwanto menepis kabar dugaan kebocoran data itu. Menurut Wawan, data BIN saat ini dalam kondisi aman.
“Itu hoax. Data BIN aman-aman saja. Data diri dan agen semua samaran. Jadi Data BIN tidak bocor,” tutur Wawan kepada Asumsi.co, Senin (22/8/2022).
Dugaan data IndiHome bocor: Sebelumnya, dugaaan kebocoran data juga dialami IndiHome. Kini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sedang mendalami dugaan kebocoran data para pengguna IndiHome itu.
“Sehubungan dengan informasi dugaan kebocoran data pribadi pelanggan Indihome, PT Telkom Indonesia (Persero), Kementerian Kominfo sedang melakukan pendalaman terhadap dugaan insiden tersebut,” kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan seperti dilansir Antara.
Kominfo akan memanggil manajemen Telkom, selaku perusahaan induk, untuk dimintai keterangan soal insiden ini. Kominfo juga akan meminta Telkom memberikan informasi langkah apa yang mereka lakukan untuk menindaklanjuti laporan ini.
Beredar informasi di dunia bahwa data histori browsing pengguna layanan internet IndiHome bocor dan diunggah ke situs gelap. Data yang bocor berjumlah 26.730.798, berukuran 5GB. Data tersebut diperoleh pada Agustus 2022.
Data yang terekspose berupa histori berselancar di internet seperti tanggal, kata kunci, domain, platform, browser dan tautan URL. Selain itu, informasi pengguna berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP), email, nomor ponsel dan jenis kelamin juga bocor.
Data PLN: Dugaan kebocoran data juga menimpa Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sebanyak lebih dari 17 juta data pelanggan PLN dikabarkan dijual di forum breached.to.
“Hi, Im selling data PLN 17 MILLION++with field ID,Idpel,Name,Consumer Name,Energy Type,Kwh,Address,Meter No,Unit Upi,Meter Type,Nama Unit Upi,Unit Ap,Nama Unit Ap,Unit Up,Nama Unit Up,Last Update,Created At,” tulis seorang penjual dengan nama Lolyta.
Dugaan kebocoran data: Data PLN yang diduga bocor terdiri dari ID lapangan, ID pelanggan, nama pelanggan, tipe energi, KWH, alamat rumah, nomor meteran, tipe meteran, hingga nama unit UPI. Penjual mengunggah postingan pada Kamis (18/8/2022). Penjual mencantumkan sample data dan mengaku bisa dihubungi via Telegram.
Menanggapi hal itu, Juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi mengaku masih menelusuri dan mendalami lebih lanjut dugaan kebocoran data pengguna PLN.
“Setelah mendapatkan berita itu, kami langsung melakukan pengecekan. Jadi, saat ini Kominfo sedang mendalami terkait dugaan kebocoran data itu, dan nanti kami akan sampaikan jika sudah ada hasil atau temuan sementara dari dugaan kebocoran data itu,” ucapnya, Jumat (19/8/2022), dilansir dari Antara.
Baca Juga:
Data Pribadi Jutaan Pengguna Twitter Diduga Bocor
Data Pelanggan Indihome Diduga Bocor, Diunggah ke Situs Gelap