Isu Terkini

Masa Tunggu Haji Malaysia 141 Tahun, Kok Bisa?

Joko Panji Sasongko — Asumsi.co

featured image
Antara

Dibandingkan Malaysia, masyarakat Indonesia lebih beruntung
karena masa tunggu haji yang lebih singkat berdasarkan kuota, kata pejabat
Kementerian Agama RI.

“Untuk waktu tunggu, Indonesia lebih beruntung karena
mendapatkan kuota lebih besar,” kata Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji
dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief di Mekkah, Arab Saudi, seperti
dilansir Antara.

Hilman mengatakan hal itu usai bertemu tim Tabung Haji
Malaysia yang bertandang ke Kantor Urusan Haji (KUH) Indonesia Daerah Kerja
Mekkah untuk berdiskusi tentang penyelenggaraan ibadah haji 2022.

Tahun ini, Malaysia memberangkatkan 14.600 orang dari total
kuota normal 31.000 dan Indonesia memberangkatkan 100.051 orang dari kuota
200.000.

Masa tunggu haji bagi umat Islam di Indonesia mencapai 86
tahun jika kuota yang diberikan hanya 50 persen dan 43 tahun untuk kuota 100
persen, kata Hilman.

Sementara umat Islam di Malaysia harus menunggu 141 tahun
jika kuota yang diberikan 100 persen.

“Kalau kuota 50 persen masa tunggu bisa hampir 300
tahun,” kata Ketua Tabung Haji Malaysia Dato’ Sri Syed Saleh Syed Abdul
Rahman. .

Selain karena kuota terbatas, lamanya waktu tunggu di
Malaysia juga karena aturan ketat yang diterapkan di negara itu.

Malaysia, misalnya, melarang penderita penyakit tertentu,
termasuk obesitas, untuk berangkat haji.

“Ada aturan body mass index (BMI) dihitung, (kalau) 40
ke atas tidak boleh berangkat, 35-40 kalau punya penyakit bawaan juga tidak
dibenarkan berangkat,” kata Syed Saleh.

BMI adalah cara menghitung berat badan ideal berdasarkan
usia, tinggi dan berat badan dengan menggunakan rumus tertentu.

Selain obesitas, calon haji yang memiliki penyakit bawaan,
seperti diabetes dan darah tinggi, yang tidak terkontrol juga dilarang
berangkat.

Proses pemeriksaan kesehatan juga dilakukan hingga dua kali,
selain pemeriksaan PCR untuk COVID-19.

Tahun ini, jumlah haji asal Malaysia yang meninggal di Arab
Saudi hanya satu orang, itu pun terjadi sebelum puncak haji

Tiap tahun, kata Syed Saleh, pemerintah Malaysia
mengumpulkan ahli-ahli kesehatan untuk merumuskan penyakit bawaan apa saja yang
dilarang bagi jamaah haji.

“Sebelum bulan puasa, kita sudah kumpulkan pakar
kesehatan. Mereka merumuskan dan kita tinggal jalankan untuk kriteria jamaah
seperti apa,” kata dia.

Seperti Indonesia, Malaysia tahun ini juga menerapkan
batasan usia jemaah haji maksimal 65 tahun.

Protokol pencegahan COVID-19 juga diterapkan dengan
melakukan tes PCR bagi jamaah calon haji sebelum berangkat ke Arab Saudi.

Baca Juga

Share: Masa Tunggu Haji Malaysia 141 Tahun, Kok Bisa?