Isu Terkini

TikTok Didugat Imbas Tren Blackout Challenge Makan Korban

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi Antara

Aplikasi video, TikTok, dituduh menjadi penyebab kematian dua bocah. Kaedua anak itu meninggal usai mengikuti tantangan yang beredar di platform itu. 

Tantangan mencekik diri: Tuntutan telah diajukan di Pengadilan Tinggi Los Angeles County. Gugatan tersebut menuduh algoritma TikTok merekomendasikan apa yang dikenal sebagai ‘blackout challenge’ ke Lalani Erika Walton (8 tahun) dan Arriani Jaileen Arroyo (9 tahun). 

Keduanya meninggal pada tahun 2021 karena mencekik diri mereka sendiri. ‘blackout challenge’ merupakan tantangan yang mendorong orang untuk mencekik diri mereka sendiri sampai tidak sadarkan diri.

Gugat induk TikTok: Pusat Hukum Korban Media Sosial mewakili orang tua korban menggugat TikTok dan perusahaan induknya di China, ByteDance, karena diduga menyembunyikan bahaya aplikasi dari konsumen. 

“TikTok telah menginvestasikan miliaran dolar untuk secara sengaja merancang dan mengembangkan produknya untuk mendorong, mengaktifkan, dan mendorong konten ke remaja dan anak-anak yang diketahui Tergugat bermasalah dan sangat merugikan kesehatan mental pengguna di bawah umur,” demikian pernyataan tertulis gugatan itu, dilansir dari Cnet. 

Gugatan itu muncul saat TikTok menghadapi pengawasan yang meningkat atas dampaknya terhadap kaum muda. Pada bulan Mei, ibu dari seorang gadis berusia 10 tahun yang meninggal di Pennsylvania menggugat TikTok, menuduh anaknya meninggal karena ‘blackout challenge’. Gugatan itu juga mencantumkan korban lainnya. 

TikTok dianggap lalai: Jaksa agung dari beberapa negara bagian, termasuk California, juga menyelidiki efek berbahaya TikTok pada kaum muda. Algoritma TikTok mengeksploitasi pengguna di bawah usia 18 tahun yang otaknya belum cukup berkembang untuk mengendalikan impuls dan emosi.

Meski tahu ‘blackout challenge’ berbahaya, perusahaan ‘gagal mengambil langkah yang wajar dan tepat,” seperti memblokir atau menghapus video, untuk mencegah anak-anak melihat konten ini. 

Walton percaya bahwa jika memposting video dirinya melakukan ‘blackout challenge’, maka akan menjadi terkenal. Setelah kematiannya, keluarganya mengetahui dari polisi bahwa korban telah berulang kali menonton video tantangan berbahaya di TikTok. 

Arroyo juga melihat tantangan TikTok berbahaya dan video di TikTok yang mendorongnya untuk berpartisipasi dalam ‘blackout challenge’. Ibunya juga mengatakan kepadanya untuk tidak berpartisipasi dalam tantangan ini. 

Respons Tiktok: TikTok tidak menanggapi permintaan komentar. Seorang juru bicara TikTok mengatakan kepada majalah People pada tahun 2021 bahwa ‘blackout challenge’ sudah ada sebelum media sosial dan “tidak pernah menjadi tren TikTok.” 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperingatkan masyarakat tentang permainan tersedak pada tahun 2008 di mana orang-orang muda akan mencoba mencekik diri mereka sendiri dan orang lain untuk mencapai ‘tinggi’ singkat.

Aturan TikTok melarang tantangan berbahaya. TikTok meluncurkan halaman di situs webnya yang mendorong orang untuk berhenti dan berpikir jika tantangan online berbahaya sebelum mencobanya. 

Baca Juga:

Admin TikTok Geng Motor Jakarta Misteri Diciduk 

Upaya Lawan Hoaks Politik, Bawaslu Ajak Meta-Tiktok Bertemu

Remaja Tembak Ibunya karena Disuruh Setop Main PUBG

Share: TikTok Didugat Imbas Tren Blackout Challenge Makan Korban