Pedangdut Saipul Jamil kembali menuai kritik tajam usai bebas dari penjara karena terlibat dalam kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur dan penyuapan. Banyak pihak yang sangat kecewa dengan perilaku Saipul dan perlakukan sejumlah stasiun televisi.
Berdiri di atas sebuah mobil mewah, Saipul tampak disambut bak pahlawan usai menghirup udara bebas. Seolah tak paham dengan masalah serius yang dilakukan oleh, Saipul terus tersenyum sambil melambai ke arah orang-orang di sekitarnya. Sejumlah stasiun televisi juga ikut menyajikan segala tingkah laku pria bernama asli Jamiluddin Purwanto tersebut.
Kejahatan serius
Komnas Perlindungan Anak menyatakan menyatakan kejahatan seksual merupakan tindak pidana serius dan luar biasa. Sehingga, penyambutan kebebasan Saipul Jamil dari hukuman sebagai pelaku serangan kekerasan seksual sangat berlebihan dan tidak mendidik.
“Dikawatirkan semua predator kejahatan seksual yang telah mendapat pembebasan itu ditiru seperti yang dilakukan Saipul Jamil,” kata Komnas Perlindungan Anak dalam keterangan resmi.
Komnas Perlindungan Anak menilai sambutan terhadap Saipul bak pemenang dalam sebuah pertandingan kejuaraan, diarak dengan mobil terbuka, dan dielu-elukan seperti pahlawan selepas dibebaskan dari penjara adalah berlebihan dan sangat menyakiti rasa kemanusiaan korban.
Kemudian, perlakuan itu juga melecehkan perjuangan para pekerja dan aktivis perlindungan anak yang telah bekerja susah payah untuk membebaskan anak dari serangan seksual, baik dalam bentuk kekerasan sodomi, inses, perkosaan, dan bentuk kekerasan seksual lainnya.
Komnas Perlindungan Anak menegaskan Saipul sudah seharunya mendapat pemantauan secara sosial. Saipul juga dinilai bukanlah sosok publik figur yang patut dicontoh.
“Komnas Perlindungan Anak meminta program televisi maupun program-program reality show untuk sementara tidak memberikan kesempatan mengisi program televisi dan program televisi lainnya, dan mengeksploitasi kebebasannya setelah menjalani hukuman dari kejahatan seksual yang dilakukannya. Sebab kejahatan seksual merupakan tindak pidana khusus dan merupakan kejahatan atas martabat kemanusiaan,” kata Komnas Perlindungan Anak.
Abaikan nasib korban
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarto menegaskan tidak ada tempat bagi orang yang pernah melakukan asusila terhadap anak. Sehingga, penolakan terhadap kehadiran Saipul di berbagai media dapat diterima secara akal sehat.
“Ini bentuk perhatian publik terhadap perlindungan anak,” ujar Retno dalam kanal YouTube-nya.
Retno menuturkan glorifikasi terhadap Saipul juga sangat tidak tepat dan berbahaya. Dia khawatir, para penonton tv memaklumi penyebab Saipul masuk penjara. Saipul juga bisa merasa tidak bersalah atas perbuatannya.
“Berikutnya bisa menganggap kekerasan seksual sebagai sesuatu yang normal. Ini sangat berbahaya,” ujarnya.
Kemudian, Retno menilai glorifikasi terhadap Saipul juga membuat korban kekerasan seksual, khususnya anak semakin takut terbuka atau bicara atas apa yang dialaminya. Psikologis mereka pun menjadi terpukul kembali dan bisa jadi sulit pulih ketika pelaku malah disambut seperti pahlawan.
“Kita harus berpihak pada korban kekerasan seksual dan membantunya untuk pulih,” ujar Retno.
Terkait hal itu, Retno pun mengimbau masyarakat untuk tidak menonton Saipul ketika tayang di TV maupun YouTube.
“Karena ketika kita menonton, itu sama artinya kita menoleransi pelaku kekerasan seksual terhadap anak. Pelaku juga jadi tidak punya rasa malu bahkan mungkin tak punya rasa bersalah,” ujarnya.