Jakarta terancam gempa besar akibat keberadaan Sesar
Baribis. Sesar ini membentang di Purwakarta, Karawang, Bekasi, sisi selatan
Jakarta, Tangerang, sampai mentok di Banten.
Temuan ini terungkap dalam sebuah artikel bertajuk
“Implications for Fault Locking South of Jakarta from an Investigation of
Seismic Activity along The Baribis Fault, Northwestern Java, Indonesia”
yang diterbitkan jurnal Scientific Reports Nature pada 16 Juni lalu. Artikel
jurnal tersebut ditulis oleh Sri Widiyantoro bersama tim.
Jakarta terancam gempa: Riset itu menyebut bahwa Sesar
Baribis di sisi barat yang dekat dengan Jakarta dalam keadaan terkunci. Temuan
itu menunjukkan bahwa di masa depan Ibu Kota berpotensi mengalami gempa yang
cukup besar.
“Pengamatan ini menyiratkan bahwa Sesar Baribis bagian barat
terkunci, dan daerah sekitarnya, termasuk Jakarta bagian selatan dan
sekitarnya, mungkin sangat rentan terhadap gempa bumi yang cukup besar di masa
depan ketika terakumulasi energi regangan elastis akhirnya dilepaskan selama patahan
[tersebut mengalami] putus,” tulis riset tersebut, dikutip pada Sabtu
(25/6/2022).
Sesar aktif: Temuan Sri Widiyantoro dan tim peneliti juga
menunjukkan, Sesar Baribis ini kemungkinan besar aktif. Hal itu diketahui
setelah para peneliti menyebar seismik lubang bor yang dilakukan di sepanjang
Sesar Baribis.
Kondisi ini cukup mengkhawatirkan mengingat dalam peta
bahaya nasional Indonesia belum mempertimbangkan kegempaan di sepanjang Sesar
Baribis.
Respons BMKG: Sementara itu, Kepala Badan Mitigasi Gempa dan
Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengamini
temuan para peneliti tersebut. Dia mengatakan bahwa temuan itu teruji secara
metodologi.
“Hasil kajian tersebut tentu sangat valid karena didukung
dengan data gempa hasil monitoring BMKG dan data primer hasil observasi
lapangan oleh tim peneliti menggunakan peralatan mutakhir didukung dengan
metode yang sahih,” tulis Daryono melalui akun Instagram pribadinya.
Dia begitu mengapresiasi temuan tersebut, sebab dianggap
dapat melengkapi peta potensi bahaya gempa di Indonesia.
“Tentu BMKG sangat mengapresiasi hasil kajian ini, karena
memberi sumbangan penting untuk melengkapi peta sumber dan bahaya gempa bumi di
Indonesia,” katanya.
Rujukan mitigasi bencana: Daryono menyampaikan bahwa temuan
itu harus menjadi rujukan dalam mitigasi bencana di wilayah Ibu kota dan
sekitarnya.
“Terpenting lagi temuan itu dapat menjadi rujukan mitigasi
gempa bumi di sepanjang jalur sesar Baribis dan sekitarnya seperti kota besar
Bekasi, Bogor dan Jakarta,” pungkasnya.
Baca Juga