Jamaah haji Indonesia membawa makanan khas dari daerah
masing-masing sebagai bekal pelepas rindu pada kampung halaman selama di Tanah
Suci, Arab Saudi.
“Makanan yang dibawa dari Tanah Air ada rendang daging,
ikan bilih yang merupakan ikan khas dari Danau Maninjau, ada juga teman sekamar
yang membawa rendang pakis dan abon,” tutur Juniar, jemaah haji dari
kloter 1 Embarkasi Padang (PDG) 1 yang membawa berbagai jenis makanan khas dari
kota yang terkenal dengan kulinernya itu, dilansir dari Antara.
“Makanan di sini enak, alhamdulillah sudah disiapkan
tiga kali makan, tetapi karena kami orang Padang biasa dengan makanan yang
pedas, jadi bawa sambal sendiri,”.
Bawa makanan khas: Elly Warni Mustafa dari Embarkasi PDG 1
membawa makanan khas Padang lainnya, seperti serundeng dan bada ikan disangrai.
Selain itu, Elly juga mengaku membawa mie instan.
Begitu juga jamaah dari daerah lain membawa makanan khas
daerahnya, seperti bumbu pecel, sambal teri.
“Kalau kangen makan ini, biar semangat makannya,”
ujar Zumrotun calon haji asal Pati, Jawa Tengah yang tergabung dalam Embarkasi
Solo (SOC) 1 di Mekkah.
Melepas rindu: Zumrotun yang tidak didampingi suami ke Tanah
Suci, karena sudah melewati batas usia yang ditentukan atau 65 tahun.
Menurutnya, membawa bekal dapat mengingatkannya dengan kampung halaman,
sekaligus melepas rindu.
“Makannya dicampur dengan makanan yang didapat disini,
jadi ingat ke kampung,” ucapnya sambil memperlihatkan sambal teri yang
dibungkus plastik.
Makanan jemaah haji: Jamaah haji tahun ini mendapatkan tiga
kali makan. Yaitu, pagi, siang, dan malam dengan menu yang bervariasi, serta
takaran yang sudah disesuaikan dengan pemenuhan gizi.
Di sisi lain, makanan yang disajikan bagi jamaah juga
disesuaikan dengan selera dan cita rasa nusantara yang dimasak oleh juru masak
asli Indonesia, seperti rendang, terong balado, semur daging dan lainnya.
Baca Juga