Seorang pedagang siomay membayar ongkos naik haji menggunakan uang logam pecahan (receh) pecahan Rp1.000 ke kantor Kementerian Agama di Kabupaten Aceh Timur.
Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Timur Muzakkir mengatakan, pedagang siomay tersebut bernama Nurkhalis. Ia merupakan warga Alue Ie Mirah, Kecamatan Indra Makmu, Aceh Timur.
“Yang bersangkutan membawa uang logam pecahan Rp1.000 untuk melunasi biaya ibadah haji. Uang tersebut katanya hasil tabungan selama dua tahun lebih dari berjualan makanan siomay,” ujar Muzakkir, dilansir dari Antara.
Bayar biaya haji: Selain uang receh, Nurkhalis juga membayar biaya ibadah haji dengan uang kertas pecahan Rp2.000, Rp5.000, maupun Rp10.000. Total uang yang diserahkan Nurkhalis ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Timur mencapai Rp25 juta.
Istri Nurkhalis, Siti Maftuhah juga membayar biaya haji menggunakan uang pecahan kecil pada Agustus 2020. Saat itu, Siti Maftuhah menggunakan uang logam dan pecahan Rp1.000 dan Rp2.000.
“Hari ini, giliran suaminya, melunasi biaya menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci dengan uang pecahan serupa. Uang itu hasil tabungan mereka menjual usaha siomay,” tutur Muzakkir.
Hasil menabung: Muzakir mengaku salut dengan semangat dan motivasi suami istri tersebut. Suami istri itu bersungguh-sungguh menabung untuk berangkat ke Tanah Suci, Mekkah, menunaikan rukun Islam kelima.
“Memang benar arti Man Jadda Wa Jadda. Siapa yang bersungguh pasti berhasil. Ini menjadi motivasi, sehingga tidak ada yang tidak mungkin. Dengan niat bismillah, Nurkhalis yakin dan hanya dua tahun sudah mampu mendaftarkan diri naik haji,” ucapnya.
Kendati, masa tunggu ibadah haji saat ini di atas 32 tahun, Muzakkir mendoakan agar Nurkhalis bersama istrinya diberikan kesehatan dan keberkahan umur. Ia berharap, pasangan suami istri ini bisa menunaikan ibadah haji.
Uang jualan siomay: Sementara itu, Nurkhalis mengaku mulai menabung sejak Agustus 2020. Ia menabung setelah dirinya bersama istri mendaftarkan mengikuti ibadah haji.
“Dari hasil jualan Siomay, kami menabung dengan uang logam dan uang pecahan Rp1.000 dan Rp2.000. Setelah merasa cukup lalu kami buka tabungannya dan kami hitung seluruhnya Rp25 juta,” ujar Nurkhalis.
Baca Juga:
Viral Rombongan Bermain Sepatu Roda di Tengah Jalan Raya