Kementerian Kesehatan RI sedang memverifikasi temuan empat
kasus terbaru pasien probable Hepatitis akut bergejala berat pada anak yang
belum diketahui penyebabnya.
“Ada beberapa temuan kasus sekitar tiga hingga empat
kasus, tapi masih diverifikasi,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI
Siti Nadia Tarmizi seperti dilansir Antara.
Nadia mengatakan pasien tersebut sedang dalam perawatan
intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta.
Gejala yang dialami pasien seperti warna kuning pada kulit
badan dan area mata, sakit perut akut, diare akut, mual atau muntah, penurunan
kesadaran atau kejang, lesu.
Menurut Nadia, spesimen pasien telah dikirim ke Laboratorium
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) untuk keperluan penelitian.
Nadia yang juga menjabat sebagai Sekretaris Ditjen Kesehatan
Masyarakat Kemenkes RI mengatakan proses investigasi Hepatitis misterius itu
juga sedang mendalami kemungkinan tiga pasien anak di Jakarta meninggal akibat
Hepatitis akut bergejala berat.
“Berdasarkan hasil investigasi kontak terhadap kasus
yang meninggal dunia, ketiganya datang ke fasilitas kesehatan pada kondisi
stadium lanjut, sehingga hanya memberikan sedikit waktu bagi tenaga kesehatan
untuk melakukan tindakan pertolongan,” katanya.
Pada ketiga kasus ini, anak berusia 2 tahun belum memperoleh
vaksinasi COVID-19, usia 8 tahun mendapatkan vaksinasi COVID-19 satu kali dan
vaksin hepatitis lengkap, dan usia 11 tahun sudah mendapatkan vaksinasi
COVID-19 dan hepatitis lengkap.
Menurut Nadia, ketiganya negatif COVID-19. Berdasarkan hasil
investigasi juga didapati bahwa satu kasus memiliki penyakit penyerta.
“Sampai saat ini ketiga kasus ini belum bisa kita golongkan
sebagai penyakit hepatitis akut dengan gejala berat tadi, tetapi masuk pada
kriteria pending klasifikasi, karena masih ada pemeriksaan laboratorium yang
harus dilakukan terutama pemeriksaan adenovirus dan pemeriksaan Hepatitis E
yang membutuhkan waktu antara 10 sampai 14 hari ke depan,” katanya.
Baca Juga