Isu Terkini

Perbedaan Idul Fitri di Aceh Momentum Jaga Persatuan Bangsa

Joko Panji Sasongko — Asumsi.co

featured image
ANTARA/Teuku Dedi Iskandar

Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh
Barat, Teungku Mahdi Kari, mengatakan perbedaan perayaan Hari Raya Idul Fitri
1443 Hijriah, merupakan momentum bagi masyarakat Aceh untuk menjaga dan
meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.

“Jadikan perbedaan hari raya ini sebagai pemersatu bagi kita
semua dalam menjaga Bhinneka Tunggal Ika,” kata Teungku Mahdi Kari seperti
dilansir Antara.

Teungku Mahdi Kari mengatakan perbedaan perayaan Idul Fitri
di kalangan masyarakat Aceh adalah hal yang lumrah terjadi, dan merupakan hal
yang biasa saja dan tidak perlu menjadi perdebatan di kalangan masyarakat.

Menurutnya, masyarakat Muslim yang merayakan lebaran secara
berbeda, masing-masing telah memiliki pegangan dasar yang kuat sesuai dengan
ajaran agama Islam yang berdasarkan kepada Al Quran, hadis sahih serta rujukan
para ulama.

Ia juga meminta kepada masyarakat Muslim di Aceh Barat agar
terus meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa, dan tidak memberi ruang
ataupun celah kepada siapapun untuk merusak persatuan umat Islam yang saat ini
masih sangat kokoh.

“Jangan biarkan perbedaan Hari Raya Idul Fitri tahun ini
sebagai perpecahan, karena masih banyak pihak di luar sana yang tidak ingin
umat Islam bersatu,” kata Teungku Mahdi Kari.

Untuk itu, ia mengimbau seluruh umat Islam agar terus
menjaga silaturahim, persatuan kesatuan bangsa dan Bhinneka Tunggal Ika, demi
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, kata Tengku Mahdi Kari.

Ia juga mengajak masyarakat agar terus berpikir positif
dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut dia, dengan menjalin silaturahim dan berfikir
positif maka kehidupan seseorang akan semakin bahagia, tenang dan nyaman.
“Allah Subhanahu Wata’ala tidak melihat rupamu, tapi Allah melihat hatimu yang
bersih,” kata Teungku Mahdi Kari.

Baca Juga

Share: Perbedaan Idul Fitri di Aceh Momentum Jaga Persatuan Bangsa