Keuangan

Mata Uang Rusia Rubel Anjlok ke Rekor Terendah

Thomas — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi/Antara

Rubel menyentuh rekor terendah 110 terhadap dolar di Moskow pada Rabu (2/3/2022), dan merangkak kembali mendekati 100 di platform perdagangan lainnya.

Mata uang Rusia ini terus di bawah tekanan karena sistem keuangan Rusia terhuyung-huyung di bawah beban sanksi Barat yang dikenakan atas invasi ke Ukraina.

Sementara pasar saham Rusia tetap ditutup dan perdagangan obligasi menunjukkan spread bid-ask yang lebar dan volume yang kecil hingga tidak ada sama sekali.

Nilai rubel: Dikutip dari Antara, Rubel jatuh 4,5 persen menjadi 106,02 terhadap dolar di perdagangan Moskow, sebelumnya mencapai 110,0, rekor terendah. Rubel telah kehilangan 30 persen dari nilainya terhadap dolar sejak awal tahun.

Terhadap euro, rubel turun 2,5 persen pada Rabu (2/3/2022) untuk menyelesaikan hari di 115,40.

Tetapi perdagangan di luar Rusia melihat mata uang rebound untuk mengakhiri hari naik 6,0 persen menjadi 100 pada platform EBS dan 7,6 persen pada 97,6 di tempat lain.

Mata uang ini masih lebih dari 20 persen lebih lemah daripada saat diperdagangkan selama paruh pertama Februari.

Pada platform EBS, rubel minggu ini memiliki tiga rentang harian terluas sejak 2010, dengan Senin (28/2) rentang terluas dalam catatan.

“Siapa yang tahu apa yang akan terjadi besok. Itu terlalu fluktuatif,” kata Colin Stewart, kepala Amerika di Quant Insight di New York.

Langkah antisipasi Rusia: Rusia telah menanggapi pelemahan mata uang dengan menaikkan lebih dari dua kali lipat suku bunga acuan menjadi 20 perse.

Pemerintah juga meminta perusahaan-perusahaan untuk mengkonversi 80 persen dari pendapatan mata uang asing mereka di pasar domestik karena bank sentral, yang sekarang berada di bawah sanksi Barat, telah menghentikan intervensi valuta asing.

Dampak pelemahan: Rubel yang lemah akan memukul standar hidup di Rusia dan memicu inflasi yang sudah tinggi, sementara sanksi Barat diperkirakan akan menciptakan kekurangan barang dan jasa penting seperti mobil atau penerbangan.

Banyak perusahaan internasional telah mengumumkan rencana untuk keluar dari Rusia, sementara peringkat kredit negara itu berada di bawah tekanan akibat krisis.

Lembaga pemeringkat kredit Moody’s mengatakan sedang meninjau peringkat Rusia untuk penurunan peringkat, sebuah langkah yang “mencerminkan implikasi kredit negatif untuk profil kredit Rusia dari sanksi tambahan dan lebih berat yang dikenakan.”

Share: Mata Uang Rusia Rubel Anjlok ke Rekor Terendah