Internasional

Menlu Rusia Mau Negosiasi Bila Militer Ukraina Menyerah

Tesalonica — Asumsi.co

featured image
ANTARA FOTO/Reuters- Valentyn Ogirenko

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengungkap
negaranya mau menjalani negosiasi bila militer Ukraina menyerah. Tujuannya,
Rusia ingin Ukraina bebas dari “penindasan” pemerintahannya.

“Keputusan operasi militer khusus ini dilakukan untuk
demiliterisasi Ukraina, sehingga dibebaskan dari penindasan. Hal ini membuat
Ukraina dapat bebas menentukan masa depan mereka sendiri,” ucap Lavrov,
dikutip dari Times of India, Sabtu (26/2/2022).

Gulingkan Pemerintah Ukraina: Berangkat dari komentar itu,
Lavrov mengungkap Rusia bermaksud untuk menggulingkan pemerintah Ukraina
melalui invasinya, sehingga bukan untuk menduduki negara tersebut.

“Kami siap untuk negosiasi setiap saat, setelah
angkatan bersenjata Ukraina menanggapi panggilan kami dan meletakkan senjata
mereka,” lanjut Lavrov.

Bantah Klaim Ukraina: Sementara itu, Lavrov membantah kalau
pasukan Rusia telah menyerang infrastruktur sipil, meskipun ada bukti luas
daerah pemukiman rusak. 

Sebelumnya, tentara Ukraina mengungkap pasukan Rusia telah
mendekati Kyiv dari utara dan timur laut.

Invasi Ukraina: Sebelumnya, Rusia telah mengumpulkan tentara
lebih dari 150.000 di perbatasan Ukraina.

Hingga akhirnya, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan
operasi militer khusus di wilayah Donbas, Ukraina pada Kamis (24/2/2022) dini
hari.

Sejumlah alat tempur telah dikerahkan, terdapat serangan
udara presisi di Kyiv, Kharkiv, Ivano-Frankivsk. Sementara, tank telah menuju
Lviv dari perbatasan Belarus-Ukraina.

Selain itu, Angkatan Laut Rusia menyerang dari pantai
Mariupol dan Odessa dan pasukan telah mengambil alih pembangkit nuklir
Chernobyl, menuju Kyiv.

Baca Juga

Share: Menlu Rusia Mau Negosiasi Bila Militer Ukraina Menyerah