Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan fenomena hujan es bisa terjadi di sebagian wilayah Jawa Timur.
Tak lepas dari cuaca buruk yang akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Hujan Es Surabaya: Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin mengatakan hujan es di sebagian wilayah Jawa Timur dipicu pola konvektifitas massa udara dalam skala lokal-regional yang signifikan.
“Hujan es umumnya dapat terjadi dari sistem awan kumulonimbus yang menjulang tinggi dengan kondisi labilitas udara yang signifikan, sehingga dapat membentuk butiran es di awan dengan ukuran yang cukup besar,” kata dia mengutip Antara.
Es Tak Mencair di Awan: Fenomena downdraft yang kuat (aliran massa udara turun dalam sistem awan) yang terjadi di awan kumulonimbus terutama pada saat fase matang, dapat menyebabkan butiran es. Ukurannya bisa besar hingga turun dari awan.
“Butiran es yang keluar dari awan tidak mencair secara cepat di udara, bahkan sampai jatuh ke permukaan bumi masih dalam bentuk butiran es yang dikenal dengan fenomena hujan es,” ujar Miming.
Imbauan Cuaca Buruk: BMKG lalu mengimbau masyarakat waspada terhadap potensi cuaca ekstrem hingga Maret-April mendatang.
Bisa berupa hujan es, puting beliung (waterspout), hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Hujan Es Surabaya: Sebelumnya,hujan es bersamaan dengan hujan deras dan disertai angin kencang terjadi di sejumlah wilayah di Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin sore (21/2/2022).
Salah seorang warga Karangan, Babatan, Wiyung, Kusnan Hadi menceritakan pada awalnya hujan deras disertai angin kencang terjadi. Beberapa saat kemudian terdengar suara keras dari atap rumah.
“Setelah saya keluar ternyata hujan es. Batu es itu berserakan di depan rumah,” ujarnya mengutip Antara.
Menurut Kusnan, akibat fenomena hujan es tersebut, sejumlah rumah di kampung Karangan atapnya mengalami kerusakan atau jebol.
“Saya dilapori tetangga saya, katanya atap rumahnya jebol,” katanya. (Alg)
Baca juga:
Cuaca Buruk Makassar, Semua Sekolah Ditutup, Penerbangan Dialihkan
Banjir Bandang Terjang Tiga kampung di Pulau Siau-Sulut
Masalah Sampah di Jakarta, Volume Sampah di Sungai Melebihi Luas Monas