Video aksi keji seorang pria yang memenggal kepala istrinya
 dan membawanya dengan satu tangan, viral menjadi perhatian jagat maya di Iran.
 Bahkan, menjadi perhatian dunia internasional.
Melalui rekaman video tersebut, tampak Sayyad membawa potongan
 kepala istrinya, Mona Heidari, dengan satu tangan. Sedangkan tangan lainnya membawa sebilah pisau.
 Pria tersebut diketahui bernama Sayyad Heidari.
Korban: Melansir Arab News, Sayyad memboyong kepala istrinya
 yang dipenggal sambil berkeliling wilayah Ahvaz, Iran. Tak ada ekspresi
 kesedihan saat ia melakukan hal tersebut.
Identitas korban yang merupakan istri Sayyad bernama Mona
 Heidari dan berusia 17 tahun. Mona menikah di usia 12 tahun dengan Sayyad yang
 adalah sepupunya sendiri.
Mona dilaporkan sering alami KDRT. Namun dirinya
 mempertahankan pernikahannya, demi buah hatinya yang masih berusia 3 tahun.
 Polisi menyebutkan, Mona diduga dibunuh oleh suaminya dan saudara iparnya.
Berdasarkan laporan media setempat, ibu Sajjad mengakui
 anaknya sempat mengancam akan membunuh istrinya dan mengaku akan
 bertanggungjawab atas pembunuhan yang dilakukannya. 
Motif Pembunuhan: Kantor berita pemerintah Iran IRNA
 menyebutkan motif pembunuhan yang dilakukan Sajjad dan saudaranya atas dasar
 honor killing atau pembunuhan demi martabat. 
Honor killing merupakan pembunuhan yang dilakukan untuk
 membela kehormatan karena anggota keluarga menganggap korban melakukan tindakan
 yang memalukan. Namun tak diketahui lebih lanjut hal melakukan apa yang dilakukan
 Mona.
Diamankan Polisi: Para pelaku, saat ini dilaporkan telah
 diamankan polisi. Polisi telah menangkap kedua pelaku tersebut,” demikian
 disampaikan pernyataan pihak kepolisian setempat.
Meski belum jelas hukuman apa yang akan mereka hadapi, namun
 kejaksaan Iran memeastikan kedua terdakwa akan ditindak tegas sesuai dengan
 perbuatan keji yang dilakukan mereka.
“Kedua terdakwa pasti akan ditindak tegas,” ujar
 jaksa Iran Abbas Hosseini.
Kecaman: Video sadis yang sempat viral itu, saat ini telah
 ditutup aksesnya oleh Pemerintah Iran. Video tersebut dinilai meresahkan
 masyarakat secara psikologis, serta bermuatan unsur sadis.
Kasus pembunuhan Mona pun mendatangkan kecaman dari pemimpin
 wanita di Iran. Wakil presiden Iran untuk urusan perempuan, Ensieh Khazali
 mendesak parlemen dan pihak berwenang untuk meningkatkan kesadaran guna
 mencegah kasus-kasus serupa.
“Seorang manusia dipenggal, kepalanya ditampilkan di
 jalan-jalan dan pembunuhnya bangga. Bagaimana mungkin, kitqa bisa menerima
 tragedi seperti itu? Kita harus bertindak agar femisida tidak terjadi
 lagi,” tuturnya.
Aksi ini juga memunculkan seruan reformasi undang-undang
 perlindungan perempuan dari kekerasan dalam rumah tangga. Pemerintah Iran juga
 didesak menaikkan batas usia legal untuk menikah.
Baca Juga