Ajang balap Formula E yang rencananya digelar di Jakarta,
masih terus menjadi pembahasan. Mulai dari jalur sirkuit hingga anggaran. UMD
DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo (Perseroda), pun memberikan penjelasan dari
mana sumber dana yang dibutuhkan untuk pembangunan sirkuit Formula E tersebut.
Total Anggaran: Direktur
Pengelolaan Aset PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang juga Managing Director
Formula E, Gunung Kartiko, dalam rapat dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta,
menjelaskan, dana pembangunan lintasan dan kelengkapannya secara keseluruhan
mencapai Rp150 miliar.
Menurutnya, sebagian dana sudah digunakan sejak 2020 saat
persiapan awal Formula E.
“Sebagian itu sekitar Rp70 miliar kalau tidak salah,
saya angkanya mungkin kurang tepat, tapi sekitar segitu pak dialokasikan dari
periode sebelumnya (2019-2020) dan ada penyelesaiannya sekarang pak,” ucap
Gunung, dikutip Antara, Senin
(24/1/2022).
Pernyataan itu, disampaikan Gunung saat ditanya oleh anggota
Komisi B DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, mengenai besaran dana yang
dibutuhkan, kesiapan dana, dan sumber dana untuk pembangunan sirkuit tersebut.
Sumber Dana: Gilbert
kemudian menanyakan sumber dana yang dipakai Jakpro untuk memenuhi sisa
anggaran pembangunan trek atau lintasan Formula E itu.
Pihak Jakpro menyebutkan, dana pembangunan sirkuit Formula E
yang rencananya digelar di Ancol pada Juni 2022 itu, berasal dari anggaran
perusahaan dan sponsor.
Lalu, anggaran tersebut akan ditarik melalui dana korporasi
milik PT Jakpro, seperti dana yang digunakan sebelumnya dan tidak memakai APBD.
Ditalangi Dana
Koorporasi: Gunung mengatakan, anggaran tersebut akan ditalangi menggunakan
dana koorporasi dan akan dikembalikan apabila target dana dari sponsor bisa
terealisasi.
“Nah ini akan kami tutup rencananya ini dari sponsorship dan partnership,” kata Gunung.
Belum Ada Sponsor
Resmi: Gilbert kemudian kembali menanyakan, apakah sudah ada kepastian
sponsor yang akan membiayai ajang balap mobil listrik tersebut.
“Apa konsesi yang kalian kasih buat mereka karena
enggak ada sinterklas di dunia ini,” tutur Gilbert.
Gunung memastikan sponsor itu ada, meski belum bisa
dipastikan. Namun, ada pihak yang menyatakan siap menjadi sponsor secara
verbal, walau belum secara resmi mengajukan diri atau belum ada perjanjian
hitam di atas putih. (rfq)