Teknologi

Kesiapan RI Tanpa Sinyal 3G

Ray Muhammad — Asumsi.co

featured image
Antara

Pemerintah Indonesia berencana untuk menonaktifkan layanan jaringan 3G secara bertahap. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan perluasan layanan 4G di tanah air.

Dilakukan Bertahap

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh operator seluler yang beroperasi di Indonesia agar nantinya menghilangkan jaringan 3G.

Ia menambahkan, penonaktifan layanan jaringan 3G ini bakal dilakukan secara bertahap. Adapun alasan lebih memilih menghapus 3G dibandingkan 2G karena adanya perbedaan pemanfaatan layanannya.

“2G adalah jaringan untuk komunikasi suara, sedangkan 3G digunakan untuk komunikasi data yang lebih lambat dari 4G,” kata Johnny seperti disampaikannya melalui kanal YouTube Kemkominfo TV.

Johnny menyebutkan, teknologi 4G merupakan tulang punggung dari telekomunikasi tanah air dengan kecepatan yang mendukung penggunaan internet bagi masyarakat.

“Sinyal 4G ini menjadi tulang punggung telekomunikasi kita. Secara bertahap (dinonaktifkan). Saya sudah minta operator seluler untuk fade out (menghilangkan) 3G,” tuturnya.

Janji Pasang 4G di Wilayah 3T

Menkominfo memahami kalau rencana penghapusan layanan jaringan 3G tak mudah diterima masyarakat. Sebab, hingga saat ini masih ada 12.548 desa/kelurahan merupakan area blank spot, alias sama sekali belum tersentuh jaringan telekomunikasi.

“Dari jumlah itu ada 3.435 desa/kelurahan di wilayah komersial yang blank spot, sisanya berada di wilayah 3T atau Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal,” ucapnya.

Berdasarkan sebaran ini, kata dia menunjukkan lebih dari setengah Indonesia merupakan area blank spot. Sebagai solusi, ia menjanjikan nantinya berbagai wilayah yang belum terjangkau layanan internet sama sekali bakal langsung dipasang jaringan 4G.

“Jadi jangan kaget jika komunikasi dengan kecepatan tinggi ada di wilayah 3T. Kemudian wilayah komersial yang sebelumnya menggunakan jaringan 3G akan memiliki biaya layanan lebih murah. Secara bertahap agar fade out 3G digantikan 4G,” tuturnya.

Ia menambahkan, percepatan penggunaan 4G bakal dilakukan Kemenkominfo secara maksimal tanpa perlu menunggu proses penonaktifan 3G selesai dilakukan.

“Melalui Bakti (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika), Kominfo juga akan melakukan pembangunan BTS 4G di wilayah 3T,” pungkasnya.

Perlu Sosialisasi

Pakar Teknologi dari Vaksincom, Alfons Tanujaya mengapresiasi keputusan pemerintah untuk menonaktifkan layanan jaringan 3G secara bertahap. Sebab, maksimalisasi penggunaan 4G di Indonesia merupakan keniscayaan.

“Menurut saya ini realistis karena 3G itu teknologi lama. Meninggalkan 3G dan digantikan oleh 4G adalah keniscayaan karena tuntutan aplikasi-aplikasi yang ada di gawai sekarang membutuhkan bandwidth yang baik. Bandwith yang dibutuhkan minimal 4G,” ujar Alfons kepada Asumsi.co melalui sambungan telepon, Rabu (29/12/2021).

Namun menurutnya, rencana menonaktifkan 3G demi memperluas jaringan 4G bukan berarti tak perlu dikritisi. Ia mengatakan sebelum menonaktifkan layanan 3G, pemerintah mesti melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada seluruh masyarakat hingga ke pelosok.

Sebab, ia menyebutkan masih banyak masyarakat yang belum mengetahui alasan pemanfaatan layanan 4G ini mesti diperluas dan dimaksimalkan penggunaannya untuk menggantikan 3G.

“Jadi penonaktifannya ini saya rasa mesti bertahap. Perlu diingat di daerah-daerah terpencil, jaringannya masih bersifat hybrid yang lebih banyak terkoneksi 3G bahkan ada yang belum terjangkau jenis jaringan internet apapun,” ungkapnya.

Menurutnya, proses penonaktifan layanan 3G di Indonesia idealnya dilakukan maksimal selama dua tahun mulai dari tahun depan sambil diiringi sosialisasi penggunaannya.

“Jadi, bisa dimulai prosesnya sekitar 1 sampai 2 tahun cukup realistis. Ini perlu dilakukan secara gradual karena kasihan orang yang gawainya belum bisa 4G tiba-tiba mati, enggak bisa dipakai kalau enggak dikasih sosialisasinya dulu,” tuturnya.

Kebut Bangun Jaringan 4G

Sementara itu, Pengamat teknologi dari Gatorade, Lucky Sebastian mengatakan penghapusan layanan 3G memang sudah menjadi keharusan karena desakan global yang bakal menekankan penggunaan layanan 4G dan 5G.

Dengan dinonaktifkannya layanan 3G, kata dia maka spot yang kosong ini bakal diisi oleh jaringan 4G dan nantinya perlahan dimasuki oleh 5G.

Menurutnya, lebih dipilihnya 3G sebagai jaringan yang akan dihapus karena jaringan 2G lebih dibutuhkan untuk kebutuhan koneksi internet yang berkaitan dengan suara.

“3G ini pilihan yang memang cocok untuk dibuang karena 2G walaupun teknologinya lebih lama, sifatnya masih analog dan digunakan untuk kebutuhan sambungan jaringan buat berbicara di saat semuanya sanggup pakai jaringan 4G atau LTE,” katanya saat dihubungi terpisah.

Oleh sebab itu, ia mendesak supaya pemerintah segera mengebut pembangunan jaringan 4G di seluruh wilayah Indonesia, khususnya kawasan pelosok yang sampai sekarang belum terjangkau jaringan internet.

“Sudah jadi tugas pemerintah memang harus bisa mengcover 4G yang nantinya bisa menggantikan 3G. Daerah 3T ini harus segera diprioritaskan langsung dipasang jaringan 4G. Nggak usah lama-lama karena step-nya enggak perlu dipasangnya mulai dari jaringan 3G dulu kok,” tuturnya. (zal)


Baca Juga:

Menkominfo Ungkap Peran Penting Pers di Era Demokrasi

Registrasi IMEI Terganggu karena Kebakaran Gedung Cyber Mampang

Indosat GIG Tutup, Kominfo Ingatkan Perlindungan Pelanggan

Share: Kesiapan RI Tanpa Sinyal 3G