Komedian Sunarji atau yang akrab disapa Narji, baru-baru ini
memutuskan terjun ke dunia politik. Hal itu pun langsung menjadi perhatian
publik.
Narji memilih mencoba peruntungan di dunia politik dengan
bergabung bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Terima Kartu Anggota
Masuknya Narji sebagai kader PKS, diumumkan secara langsung
oleh partai yang dipimpin oleh Ahmad Syaikhu ini. Melalui laman resminya,
pengukuhan Narji sebagai kader PKS dilakukan saat acara Soft Launching Rumah Layanan PKS di kantor DPD PKS Tangerang
Selatan, Minggu (19/12/2021).
Narji menerima Kartu Tanda Anggota (KTA) secara simbolis
langsung dari Presiden PKS Ahmad Syaikhu.
Ketua Bidang Humas PKS Tangsel, Yudi Aditya, mengatakan, bergabung Narji
menunjukkan PKS sebagai partai yang terbuka bagi semua profesi.
“Hari ini secara resmi komedian betawi Narji atau artis
yang bernama lengkap Sunarji menyatakan diri bergabung dengan PKS,”
ujarnya.
Sebelum terjun ke dunia politik, Narji dikenal merupakan
personel grup lawak Cagur. Pria kelahiran Brebes, 10 Agustus 1977 ini memulai
karier di panggung hiburan sejak tahun 1997.
Kala itu, ia membentuk grup lawak Cagur bersama dua personel
lainnya yakni Denny dan Sapto yang kemudian digantikan oleh Bedu dan Wendy. Ia
merupakan suami dari Widiyanti dan telah dikaruniai anak bernama Nail
Arachyadinata Mansyur.
Sejak berkarier di dunia hiburan, Narji yang membawa bendera
Cagur kerap hilir mudik di berbagai acara komedi dan sinetron. Salah satu
sinetron yang lekat dengannya adalah Tiga
Semprul Mengejar Surga beradu akting dengan Andhika Pratama, Gading Marten,
dan komedian Uus.
Komedian yang Terjun
ke Politik
Sebelum Narji, sudah ada deretan komedian lain yang terjun
ke dunia politik. Misalnya Eko Hendro Purnomo atau lebih dikenal dengan sebutan
Eko Patrio.
Pria yang lahir pada 30 Desember 1970 ini, sebelumnya
dikenal sebagai satu dari tiga anggota grup komedi Patrio bersama Parto dan
Akri.
Namun, di tahun 2009 ia bergabung dengan Partai Amanat
Nasional (PAN) dan menjadi caleg Daerah Pemilihan Jawa Timur VIII. Pada Pemilu
2014, Eko maju sebagai calon legislatif DPR Dapil Jawa Timur VIII. Pencapaian
karier politik membawanya lolos ke Senayan dan menjadi anggota DPR periode
2014-2019.
Ada pula komedian Tubagus Dedi Suwendi Gumelar atau yang
akrab disapa Miing. Pendiri sekaligus anggota grup komedi Bagito bersama Didin
dan Unang.
Saat itu, Miing bergabung dengan PDI Perjuangan yang
mengantarkannya menjadi anggota DPR RI
Periode 2009-2014. Di tahun 2019, ia pernah menjadi caleg dari PAN namun gagal
terpilih.
Rekan sesama komedian Narji di grup lawak Cagur, Denny
bahkan juga memilih lebih dulu terjun ke dunia politik. Ia memilih bergabung bersama
PAN pada November 2020.
Pria kelahiran Bandung, 29 Agustus 1977 ini memutuskan
menjadi kader PAN usai ditawarkan oleh Eko Patrio yang kini menjabat sebagai
Ketua DPW PAN DKI Jakarta.
Diharapkan
Berkontribusi
Ketua DPP PKS Tifatul Sembiring menyambut hangat masuknya
Narji ke dalam partainya. Ia mengharapkan, kehadiran Narji di PKS bisa
berkontribusi besar bagi kemajuan partai.
“Alhamdulillah, welcome.
Selamat datang Bang Narji, mudah-mudahan dapat memberikan dampak positif kepada
PKS,” ucap Tifatul kepada Asumsi.co
melalui sambungan telepon, Senin (20/12/2021).
Ia mengatakan, hubungan PKS dan Narji terbina sejak lama.
Narji, kata dia, kerap hadir di dalam kegiatan ngaji bareng seniman yang beberapa
kali digelar PKS.
Menurut Tifatul, masuknya Narji sebagai kader menepis
persepsi publik yang selama ini menilai PKS merupakan partai eksklusif yang keras
terhadap nilai-nilai agama.
“Ini menunjukkan kalau kami tidak alergi pada kelompok
dan kalangan tertentu. Siapa saja kami persilakan untuk bergabung. Maka kami
tegaskan, PKS bukan aliran agama. PKS ini kan partai politik, tapi sering kali
dikaitkan dengan aliran agama,” tuturnya.
Tifatul juga mengajak seniman lainnya, jika tertarik untuk
menyalurkan aspirasi politik demi memajukan bangsa, bisa bergabung menjadi
kader PKS.
“Namanya partai politik, monggo kami terbuka-terbuka
saja. Ngaji bareng seniman itu sering dilakukan, dan mudah-mudahan kami harap
Narji atau siapa pun artis yang mau bergabung, bisa berkontribusi besar bagi
bangsa dan negara dengan perilaku yang saleh,” katanya.
“Ini kan, masih baru dan kami gak cecar apa saja yang mau
diperjuangkan bersama kami, karena artinya, dia ingin menyalurkan aspirasinya
bersama kami,” sambungnya.
Layak Diapresiasi
Direktur Eksekutif Developing
Countries Studies Center (DCSC) sekaligus pengamat politik dari Universitas
Al-Azhar Indonesia, Zaenal Budiyono, menilai positif bergabungnya Narji sebagai
kader PKS.
Menurut Zaenal, pada dasarnya motif para komedian bergabung
dengan partai politik menununjukkan adanya keinginan mereka sebagai bagian dari
kalangan masyarakat menengah, supaya bisa menyampaikan aspirasinya secara
langsung.
Maka, mau tak mau mesti terjun langsung ke dalam habitatnya,
dengan bergabung bersama partai politik. Terlebih, ia mengatakan, partai
politik memanglah ruang publik yang semestinya dimasuki oleh semua kalangan.
Namun, kata Zaenal, selama ini muncul stereotipe bahwa artis
masuk partai politik hanya menjadi getter
atau pedongkrak suara publik.
“Belakangan, saya melihat kehadiran artis di panggung
politik cuma sekadar vote getter
mulai terkikir. Saya kira, ini positif karena menunjukkan adanya kesadaran
masyartakat kelas menengah,” ucapnya saat dihubungi terpisah.
Zaenal Budiyono menambahkan, keputusan Narji memilih menjadi
kader PKS, merupakan keputusan politik yang layak diapresiasi. Sebab, lanjut
dia, tidak mudah bagi seseorang untuk menetapkan hati untuk mengabdi pada
partai politik.
“Saya kira dia memilih PKS melalui pertimbangan
panjang. Dia kan, juga dikabarkan mau masuk partai lainnya kayak Demokrat. Kita
harus hargai apapun pilihannya,” imbuhnya. (rfq)